Gerhana dan Pesan Kehidupan

Oleh: Furqan Mawardi (Pengasuh Pondok Pesantren MBS At-Tanwir Muhammadiyah Mamuju)

OPINI — Setiap kejadian di sekitar kita senangtiasa memberikan pesan dan pelajaran. Tidak terkecuali kejadian gerhana bulan total pada tanggal 26 Mei tahun ini. Tinggal bagaimana kita untuk mampu menangkap setiap pesan tersebut sehingga dapat ter internalisasi dalam diri dan ter aplikasi dalam kehidupan.

Gerhana bulan total yang kita alami di tanggal 26 Mei 2021 merupakan gerhana yang istimewa. Menurut para ahli letak keistimewannya karena posisi bulan berada terdekat dari bumi, sehingga akan tampak lebih besar dan warnanyapun akan tampak lebih terang.
Bagi orang beriman pada peristiwa gerhana bulan dianjurkan untuk dapat menunaikan sholat gerhana sebagai amalan khusus yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Namun di setiap peristiwa gerhana selain perintah untuk melaksnakan sholat, juga Nabi memberikan beberapa pesan untuk dapat ditunaikan. Diantara pesan tersebut adalah ;

Pertama, Pesan untuk memperbanyak doa. Manusia dalam menjalankan kehidupan ini sebenarnya hanya cukup ikhtiar menjalankan segala perintah dan menyerahkan secara total hasilnya hanya kepada Allah. Antara ikhtiar dan hasil ada celah kita untuk memaksimalkan segala bentuk usaha yaitu dengan berdoa. Doa merupakan sebuah bentuk permohonan yang mampu menentukan hasil akhir yang akan terjadi. Bagi orang beriman doa merupakan perantara terbaik antara dia sebagai hamba dengan sang khaliknya.
Ajaran Islam memberikan pelajaran bahwa seorang manusia tidak ada tabir pemisah maupun perantara antara dia sebagai makhluk dengan Allah sebagai sang Khalik. Seorang yang ingin meminta dan memohon sesuatu cukup dia membersihkan diri dan mengangkat kedua tangan serta menyampaikan segala bentuk yang menjadi keinginannya.

Allah sebagai sang pengabul segala doa sangat senang ketika hambanya banyak yang melantunkan doa dan banyak permintaan. Sesuai dengan janjinya “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah 186)
Namun terkadang manusia menjadi sombong dan angkuh dengan hanya mengadalkan dirinya bahwa segala sesuatu yang diusahakan akan pasti terjadi sesuai yang direncanakan. Sehingga doa terkadang menjadi lupa dan terabaikan. Begitu banyak kejadian yang oleh akal dan rencana manusia sudah pasti terjadi, namun karena Allah berkehendak lain, sangat mudah Allah menjadikannya gagal.

Demikian pula sebaliknya, sesuatu oleh nalar manusia pasti tidak mampu terjadi, akan tetapi karena doa serta kuasa Allah akhirnya yang mustahil dapat menjadi nyata. Kisah Nabi Yunus dapat menjadi ibrah. Ia yang ditelan oleh ikan hiu dan berada di perut ikan dalam tempo waktu yang cukup lama, oleh nalar dan keilmuan manusia seseorang yang mengalami hal demikian pasti mengalami kematian. Namun berkat doa yang tulus dan penuh harap, akhirnya nabi yunus dapat keluar dari perut hiu dalam kondisi selamat. Demikianlah doa yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan setiap manusia.

Kedua, Pesan untuk memperbanyak Takbir. Takbir merupakan pengakuan akan kebesaran dan keagungan Allah swt sebagai zat yang Maha segalanya. Mengucapkan takbir adalah sebuah bentuk keyakinan dan kepasrahan bahwa kita sebagai makhluk kecil yang tidak memiliki daya upaya apapun di hadapanNya.

Karena kecil sehingga apapun yang kita miliki pada dasarnya semuanya kecil dihadapan Allah. Segala pangkat dan harta menjadi kecil dan bahkan tak memiliki harga bila disandingkan dengan kebesaranNya. Hal tersebut wajib menjadi kesadaran bersama bahwa segala asesoris dunia yang berupa jabatan, harta dan kekuasan tidak boleh dijadikan sebagai alat untuk menyombongkan diri, bersifat angkuh apalagi sampai mendzalimi orang lain.
Demikian juga Konsekwensi sebuah pengakuan atas kebesaran Allah adalah ketaatan untuk setia menjalankan segala aturan dan syariatnya. Allah yang telah mengatur kehidupan manusia dengan berbagai aturan perintah dan larangan merupakan kewajiban bagi setiap insan untuk taat dan patuh menjalankannya dengan penuh kesungguhan.

Ketika Jujur menjadi sebuah perintah, maka setiap hamba yang telah bertakbir maka wajib untuk dapat mengimplementasikan nilai-nilai kejujuran dalam setiap sendi kehidupannya. Ketika mendapatkan amanah sebagai pemimpin, maka segala prilaku dan perkataannya wajib dipenuhi dengan nilai-nilai kejujuran. Pemimpin yang telah bertakbir, maka harus seirama antara janji dan bukti, jangan janji hanya dijadikan jualan politik untuk mengundang simpati dan suara untuk dipilih. Namun ketika sudah terpilih serta mendapatkan posisi, janjipun menjadi nihil dan tanpa bukti.

Ketika kebohongan, penipuan dan korupsi merupakan larangan, maka bagi hamba yang sudah bertakbir ia akan merasa alergi dan akan menjauh untuk melakukan segala perbuatan tercela tersebut. Hal ini disebabkan karena dia telah memiliki sebuah imun spiritual yang mampu menghadang, mengusir bahkan membunuh virus-virus negatif yang muncul dalam dirinya. Segala bentuk sifat koruptif serta manipulatif dalam diri secara alamiah akan hilang ketika kalimat takbir sudah menjadi maindset dalam hidup keseharian.

Ketiga, Pesan untuk bersedekah. Pada peristiwa gerhana, nabi Muhammad saw juga memerintahkan bagi kita untuk memperbanyak sedekah. Ibadah sedekah merupakan sebuah ibadah yang berdimensi sosial yang memiliki jangkauan lebih luas daripada ibadah ber infaq maupun berzakat.

Ketika infaq dan zakat wujudnya berupa pemberian berupa materi, maka sedekah tidak hanya dibatasi dalam bentuk materi. Seseorang yang mampu memberikan senyuman yang tulus pada saudaranya juga sudah bernilai sedekah. Sehingga pada tataran implementasi, sedekah dapat dilakukan oleh siapanpun dan kapanpun, tanpa harus terbatas dengan jumlah materi yang dimiliki.

Pada intinya ibadah sedekah memiliki fungsi untuk merekatkan rasa persaudaraan antar sesama manusia sekaligus saling memberikan rasa kebahagiaan. Ketika seorang sudah mampu memberikan kebahagian kepada sesama, maka itu sudah menjadi sebuah amalan yang paling utama. Seperti kisah sahabat yang bertanya pada rasulullah :“ya Rasul, siapakah manusia yang paling baik?” Nabi menjawab, “Orang yang memberi manfaat kepada orang lain.” Sahabat itu bertanya lagi, “Amal apa yang paling utama?” Dijawab, “Memasukkan rasa bahagia pada hati orang yang beriman.” (H.R. Thabrani)
Demikianlah pesan Nabi pada peritiwa gerhana, semoga kita mampu mengambil peringatan dan pelajaran sehingga dapat terimplentasikan dalam kehidupan.