Gali Lahan untuk Pembangunan Rumah Bantuan Gempa, Warga Kabiraan Temukan Uang Koin Zaman Belanda

SULBARONLINE.COM, Ulumanda — Warga Dusun Kabiraan, Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, menemukan ratusan keping uang logam yang diduga dari zaman kolonial Belanda.

Koin uang logam itu berjumlah sekitar 300 keping yang ditemukan sejumlah warga saat menggali lahan untuk pembangunan Rumah bantuan korban gempa bumi yang terjadi pada pertengahan Januari 2021 lalu.

“Awalnya kami bersama warga ikut menggali lahan ini sejak hari Rabu 27 Juli lalu, tiba-tiba ada koin yang ditemukan. Sehingga kami terus menggali dan sudah ditemukan sekitar 300 lebih koin,” kata salah seorang warga Ulumanda yang ikut menggali, Pratama, saat dihubungi SULBARONLINE.COM via Telepon, Sabtu (30/07/22).

Temuan uang logam yang diduga peninggalan Belanda itu dikuatkan oleh koin yang di antaranya bertuliskan “Nederlandsch INDiE“.

“Ada tulisan di koin Ini yaitu Nederlandsch INDiE. Kalau tahun di koin Ini bervariasi, Ada tahuh tahuh 1837 sampai 1900-an,” sebutnya.

Menurut Pratama, penemuan koin tersebut tidak terlalu mengagetkan warga sekitar, utamanya keluarga besarnya. Sebab, kakek dan nenek buyut mereka memang pernah menceritakan bahwa di sekitar bukit Ulumanda tersebut peenah disimpan uang koin zaman Belanda.

“Dulu, memang kakek dan nenek buyut kami di tempat itu ada uangnya yang disimpan. Menurut Carita nenek kami, bahwa dulu mereka saat dikejar oleh orang-orang atau penjajah Belanda, karena tidak mampu membawa uang itu sehingga disimpan di sekitar lahan tersebut. Jadi kami yakin inilah uang Kakek dan nenek buyut kami,” jelas Pratama.

Saat ini, lanjut dia, warga Kabiraan masih terus mencari koin, karena diyakini di tempat itu memang diyakini masih banyak koin yang belum ditemukan.

“Diyakini masih banyak. Jadi kita masih terus mencari. Kemudian, uang koin ini apakah akan dijual atau tidak, itu masih sementara didiskusikan oleh orang tua kami bersama seluruh warga yang menemukan. Jadi nanti dilihat apakah akan dijual atau disimpan saja,” tutup Pratama.

Laporan: Ashari RaufÂ