Ekpedisi Rupiah Berdaulat Dilepas Sekprov Sulbar, Mengarah di Empat Pulau Terpencil

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Ekspedisi Rupiah Berdaulat dilepas Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris. Ekspedisi tersebut mengarah ke Wilayah Terluar, Terdepan dan Terpencil (3T).
Ekspedisi ini merupakan kerja sama antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulbar dan Pangkalan TNI Angkatan Laut.

Rombongan ekspedisi ini menggunakan KRI Terapang-648 menuju Kepulauan Balabalakang, berangkat dari, Dermaga Lanal Mamuju, Selasa (11/7/23).

Kegiatan pengembangan ekonomi literasi industri ini kata Muhammad Idris,  kepentingan kebijakan dan sekaligus akses jasa keuangan bagi masyarakat.

“Salah satunya adalah penyediaan akses keuangan dalam produk keuangan baik kredit tabungan jaminan subsidi bunga dan juga investasi yang murah untuk kita semuanya,” ujarnya.

Diketahui, empat pulau menjadi titik ekspedisi tahun ini, yakni Pulau Ambo, Salisingan, Sabakatang, Saboyang. Kata Idris empat pulau tersebut memiliki penduduk terbanyak dari sekian pulau-pulau kecil di Kepulauan Balabalakang.

“Kurang lebih sekitar empat ribuan warga negara kita yang bermukim di 10 pulau  (Kepulauan Balabalakang). Tantangan kita bagaimana betul-betul memberikan berbagai macam akses yang lebih mudah,” urainya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulbar,  Gunawan Purbowo menyampaikan, pelaksanaan ekspedisi bakal berlangsung dari 11 hingga 14 Juli 2024: melakukan kegiatan kas keliling

“Ini pemilihan pulau-pulau tersebut berdasarkan dari hasil ekspedisi tahun lalu yang hanya dua Kemudian kami menilai perlu ditingkatkan hingga pada tahun ini menjadi empat pulau yang akan kami layani,” jelasnya.

Danlanal Mamuju, Letkol Laut (P) Moch Reza Achwandi mengatakan program Ekspedisi Rupiah antara BI dan TNI AL merupakan keberlanjutan dari kerjasama sejak 2021. Ekspedisi Rupiah pertama dilaksanakan pada 2022.

“Tujuannya adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah Terdepan Terluar dan Terpencil (3T) untuk mendapatkan uang Rupiah yang layak edar dan layak tukar dengan menggunakan moda transportasi Armada kapal perang Republik Indonesia,” ucap Danlanal.