SULBARONLINE.COM, Mamuju – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Mamuju mengadirkan 4 pakar kesehatan sebagai pemateri di kegaiatan audit kasus stunting. Dua di antaranya ada spesialis anak hingga ahli gizi.
Rapat Audit dan Manajemen Pendampingan serta Diseminasi 1 Audit Kasus Stunting tersebut dilaksanakan di Maleo Water Park Mamuju, Senin (24/6/2024). Kegiatan ini disebut merupakan salah satu upaya percepatan penurunan stunting.
“Jadi terkait kegiatan ini kami dari Dinas PPKB mengadakan kegiatan audit kasus stunting tahun 2024 sebagai salah satu program yang mendukung percapatan penurunan stunting,” ujar Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DPPKB Mamuju Andi Maidah Dg. Mawello kepada wartawan.
Andi Maidah menuturkan kegiatan yang diikuti 112 peserta dari lintas sektor ini bertujuan untuk mengedintifikasi resiko terjadinya stunting di Mamuju. Pihaknya beraharap angka prevalensi stunting Mamuju bisa turun tahun ini melebihi capaian di tahun 2023.
“Harapannya dengan adanya kasus audit stunting ini kita mengetahui apa yang menjadi permasalahan dan titik berat yang menyebabkan terjadinya stunting. Ke depannya kita brharap angka prevalensi stunting kita bisa menurun sebagaimana yang kita harapkan,” jelasnya.
Lebih jauh, Andi Maidah menyebut ada 4 pakar kesehatan yang menjadi pemateri dalam kegaiatan tersebut. Di antaranya spesialis anak, spesialis kandungan, ahli gizi dan psikolog.
“Pemateri ada 4, ada dari spesialis anak, spesialis kandungan, psikolog dan ahli gizi,” tuturnya.
Ia menambahkan pihaknya telah mengambil sampel kasus stunting dalam 1 desa di 6 kecamatan. Adapun sasarannya yaitu calon pengantin (catin), baduta dan balita.
“Kalau jumlah sasaran audit kasus stunting, kita mengambil dari 6 kecamatan locus ini kita sampel 6 desa, jadi masing-masing sasaran ini adapun sasaran catin, baduta dan balita masing-masing diambil 2 sampel untuk audit kasus stunting,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam kegiatan audit kasus tersebut, Asisten II Sekretariat Daerah Pemkab Mamuju Dr Khatma Ahmad, mengatakan bahwa penurunan angka stunting di Mamuju memang mengalami penurunan di tahun 2023. Sebelumnya berada di angka 33,84 persen dan kini menjadi 32,78 persen.
Namun kata dia, penurunan tersebut terbilang masih jauh dari target yang diharapkan, bahkan belum mendekati target nasional yang ditetapkan sebesar 14 persen.
“Jalan masih panjang, ini tentu memerlukan perhatian serius dari kita semua, dan saya berharap kegiatan yang kita lakukan jangan hanya bersifat seremoni dan menghabiskan anggaran yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan” ujar Khatma.
(Adv)