Dokter dan Nakes RSUD Majene Mogok Kerja, Ini 11 Poin Masalahnya

SULBARONLINE.COM, Majene — Sejumlah dokter dan tenaga kesehatan di RSUD Majene melakukan aksi mogok kerja, Senin (1/3/21).

Dari pantauan wartawan sejak pagi, di loket ruang perawatan rawat jalan dan poliklinik RSUD Majene memang benar-benar terlihat tidak ada tanda-tanda pelayanan.

Di depan loket pendaftaran pun terpasang tulisan keterangan pelayanan ditutup. Hal itu juga dibenarkan petugas loket pendaftaran di ruangan tersebut.

“Tidak ada pelayanan pak,” kata seorang pegawai di depan loket seperti yang dikutip dari Tribunnews.

Setelah ditelusuri, rupanya ada sejumlah persoalan atau masalah terkait penanganan Covid di RSUD Majene yang tidak diterima oleh para dokter dan tenaga kesehatan, antara lain;

1. Ruang perawatan covid lantai 2 gedung baru tidak sesuai standar PPI; Tidak ada alur steril dan non steril, kamar mandi steril dan nonsteril, ruang perawat, perawat dan Cleaning service yang stand by, perlengkapan sabun cuci tangan dan kebersihan lantai serta tidak ada ruangan untuk memakai dan melepaskan APD.

2. Perawat Isolasi covid lantai 1 saat Ini memiliki beban kerja yang makin berat, karena tidak ada penambahan tenaga perawat seiring bertambahnya ruang perawatan covid. Mereka harus menghandle perawatan covid lantal 2, padahal posisi gedungnya berjauhan. 7 perawat Isolasi covid sudah terinfeksi/terkonfirmasi covid.

3. Tidak ada kepala ruangan untuk gedung perawatan covid lantal 2.

4. RSUD Majene menjadi RS perawatan Covid tapi menolak menjadi Rumah Sakit rujukan covid.

5. Dana klaim covid di LPMP dikuasai direktur RSUD Majene.

6. Ruang laboratorium terkontaminasi udara dari ruang perawatan covid, karena ditempatkan pada gedung yang sama dan gedungnya menggunakan AC central.

7. Tidak ada ruang intermitten, untuk menunggu hasil konfirmasi PCR

8. Alat untuk pemeriksaan RDT antibody dan RDT antigen disimpan di apotek, sehingga prosedur pemeriksaan RDT berbelit-belit.

9. Pengadaan BMHP tidak sesual SOP.

10. UGD covid dan UGD noncovid tidak tersekat, 12 perawat UGD dan 1 dr. umum terkonfirmasi covid.

11. Tidak ada jalur khusus untuk membawa pasien covid ke gedung perawatan, pasien dipindahkan ke lantai 2 melalui perawatan Cempaka dan gedung Poliklinik, risiko penularan sangat tinggi.