Sulbaronline.com,MAMUJU–Sejumlah sekolah di Sulawesi Barat, mengalami kekosongan kepala sekolah. Selama ini, sejumlah sekolah di Pasangkayu, Mamuju Tengah dan Mamasa, di isi oleh pelaksana tugas kepala sekolah.
Kepala Bidang Tenaga Pendidikan dan Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, Irma Trisnawati mengatakan, sekolah yang di isi oleh pelaksana tugas yakni SMK 1 Bambalamotu, SMK 1 Tikke, SMA Lariang, SMA 1 Karossa, SLB dan SMK 8 Tobadak, dan SMA Buntu Malangka di Mamasa.
“Iya memang kita masih kekurangan kepala sekolah, sekolah di Pasangkayu Mateng dan Mamasa itu di isi oleh pelaksana tugas. Kendalanya memang di persyaratan pengangkatan kepsek harus punya sertifikat guru penggerak,”terangnya.
Irma Trisnawati menambahkan, sertifikat guru penggerak merupakan satu diantara sebelas persyaratan pengangkatan kepala sekolah. Persoalan kemudian, sejumlah guru tidak memiliki sertifikat penggerak meskipun memenuhi sejumlah poin persyaratan.
“Nah di Pasangkayu itu semua memenuhi poin persyaratan kecuali sertifikat guru penggerak. di Polman banyak guru yang bersyarat tapi tidak mungkin ditempatkan kesana, makanya saya sarankan berikan kami pengecualin pengangkata kepsek untuk itu karena cuma syarat sertifikat ini tidak kita penuhi, kalau dulu bukan sertifikat guru penggerak tapi NRKS atau Nomor Register Kepala Sekolah jadi Permen 10 2021 ini kadang jadi permasalahan,”pungkasnya.
“Jadi di Sulbar tidak ada kondisi ideal apakah saya sampaikan jika mencerna baik-baik aturan itu jadi silahkan mengangkat kepala sekolah tapi cuma satu periode selama 4 tahun yang jadi persoalan selama ini kita kekurangan pengawas 13 orang,”tambahnya.(Advertorial)