SULBARONLINE.COM, Pasangkayu – Kasus penindasan wartawan diduga soal pemberitaan kembali terjadi, wartawan asal Pasangkayu, Rudi Usman ditindas oleh oknum Kepala Desa Letawa.
Pewarta berdarah Bugis, Mandar, Kaili (Busmankail), mengalami kekerasan pada selasa malam (19/11) sekitar pukul 23.30 WITA.
Wartawan sebutan Rudi ini dipukul, dicakar sekaligus diduga menerima intimidasi oleh oknum Kepala Desa, Najamuddin, setelah megisi bahan bakar minyak (BBM) kendaraan miliknya di SPBU Desa Sarjo.
Kades Letawa, Najamuddin diduga terpancing emosi soal dirinya diberitakan mengenai kasus lahan tambak udang vaname sehingga keberatan dan lepas kontrol.
“Habis beli bensin saya naik ke Mobil, tiba tiba Najamuddin datang dari arah depan menyuruh saya turun dari mobil ‘turun kau saya pukul kau’,” kata Najamuddin seperti ditirukan Rudy saat dikonfirmasi, rabu (20/11).
Dirinya menceritakan, setelah turun, Kades Letawa tiba-tiba menarik kerak baju dan memukulnya.
“Dia tarik kerak baju saya sambil mencakar dan meninju dada kiri, sehingga dada saya berdarah terkena cakar kukunya” terang Wartawan media online, kabardaerah.com tersebut.
Najamuddin diduga emosi karena pemberitaan media online Rudi beberapa waktu lalu.
“Memang pernah ada berita di Media online saya tentang Kepala Desa Letawa terkait masalah Lahan Tambak Udang Vaname Di Desa Letawa sehingga mungkin karena itu dia jadi marah” Ujarnya.
Padahal Kata dia, jika Najamuddin merasa keberatan soal pemberitaan tersebut yang dianggap merugikan dirinya, bisa mengajukan hak jawab.
“Media saya terdaftar di Dewan Pers kalau keberatan silahkan ajukan hak jawab sesuai aturan, apalagi berita itukan sudah terkonfirmasi jadi berimbang dan sudah sesuai kode etik jurnalis” papar Rudy.
Rudi mengaku, telah memasukkan laporan polisi di Polres Mamuju Utara.
“Terkait langkah hukum saya sudah melaporkan di SPKT Polres Mamuju Utara, sudah di Visum dan BAP awal” tambah Rudy. (Rls/adr).