SULBARONLINE.COM, Mamuju — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju, dr Sita Harit Ibrahim, mengajak masyarakat Mamuju agar tetap waspada penyakit Demam Berdarah (DBD).
Pasalnya, kata dia, angka kasus DBD memang masih sangat mengjhawatirkan di Mamuju meskipun sudah mengalami penurunan.
Meskipun secara rinci kasusnya tidak disampaikan, namun dr. Harit mengaku kasus DBD di Mamuju masih memprihatinkan.
Dia pun meminta warga harus mengantisipasi kasus DBD ini karena masih berpotensi naik dan bertambah.
“Kalau kasus DBD di Mamuju alhamdulillah sudah menurun hingga bulan Maret ini. Paling tinggi di bulan Desember 2023 lalu, dan bulan Januari tahun ini juga masih terbilang tinggi. Pada bulan Februari dan Maret ini ada penurunan,” kata dr. Sita Harit Ibrahim, Kamis (21/3/24).
Karena itu, tambah Harit, Pemkab Mamuju melalui Dinkes, akan tetap fokus melakukan penanganan terhadap penyakit DBD.
“Tentu jadi perhatian, penanganan DBD tentu kesiapan kita. Kalau fogging ada prosesnya. Yang penting ada laporan, kita akan turun lakuian fogging,” ungkapnya.
Yang paling penting saat ini, lanjut Harit adalah membangun kesadaran warga untuk peduli lingkungan dan kenersihan sebagai antisipasi dan pencegahan penyakit DBD.
“Tapi kita utamakan kesadaran. Pemberantasan tempat-tempat nyamuk di lingkungan kita. Biasakan hidup bersih. Jadi usahanya masyarakat supaya ada pemberantasan sarang nyamuk, itu harus sadar betul,” harapnya.