SULBARONLINE.COM, Kalukku – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mamuju, Kamis (28/2/19) malam, mengakibatkan banjir, baik dalam Kota maupun luar Kota Mamuju.
Titik terparah berada di sejumlah Desa dan Kelurahan di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju. Bahkan, air dari banjir ini menggagas dan menghanyutkan rumah-rumah warga.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari personil Kodim 1418 Mamuju, titik banjir terparah yang terjadi di Kecamatan Kalukku berada di Desa Pokkang, Kelurahan Bebanga, Kelurahan Sinyonyoi, Kelurahan Kalukku, dan beberapa titik lainnya.
Di Desa Pokkang ketinggian air mencapai 120 Cm. Ada 2 rumah warga yang hanyut terbawa air di Dusung Tapparang, Desa Pokkang, yakni milik Ibu Tuhi dan Sukri.
Selain itu, sebanyak 6 rumah warga juga rusak ringan akibat banjir yang menghantam Desa Pokkang ini.
D Kelurahan Bebanga juga demikian. Tepatnya di Lingkungan Makarama 25 rumah terendam, 3 buah rumah hanyut dan 1 unit Motor metik terbawa air. Di Lingkungan Ahuni 20 rumah terendam. Di Lingkungan Lengke 4 ekor kambing hanyut.
Sementara, di Kelurahan Sinyonyoi beberapa ruas jalan jalur dua terendam air dengan ketinggian sekitar 30 cm.
Sedangkan di Kelurahan Kalukku, ketinggian air sekitar 30 cm di atas jalan raya.
Komandan Kodim 1418 Mamuju, Letkol Inf. Jamet Nijo bersama personil TNI langsung mengunjungi sejumlah Desa dan Kelurahan di Kecamatan Kalukku ini.
Beberapa langkah pun langsung ditempuh oleh Dandim 1418 Mamuju bersama para personil TNI yang ada di lokasi.
“Jadi langkah yang kita ambil langsung berkoordinasi dengan Basarnas Kabupaten Mamuju untuk turun langsung ke Lokasi, utamanya di Desa Pokkang. Namun, LCR tim SAR tidak dapat digunakan karena jalanan terlalu sempit,” kata Jamet.
Di mengatakan, Kodim 1418 Mamuju juga memantau dan memberikan pertolongan terhadap masyarakat yang rumahnya terkena banjir untuk diungsikan.
“Waktu kami menuju Desa Pokkang sebagai titik terparah, kondisi saat listrik padam dan arus air cukup deras,” katanya.
Dandim juga memerintahkan para Danramil beserta para Babinsa, Dan Unit Intel beserta Anggota agar turun ke lapangan mengecek kondisi wilayahnya masing-masing dan memberikan bantuan evakuasi terhadap masyarakat.
“Saya sudah perintahkan personil TNI, karena banir mengancam keselamatan masyarakat yang terkena bencana, dan saya perintahkan adakan seterilisasi tempat-tempat evakuasi penduduk,” ucapnya.
Jamet mengaku, personil Kodim 1418 Mamuju baru meninggalkan lokasi di Desa Pokkang sekitar pukul 04.00 Wita dini hari tadi saat banjir telah surut.