SULBARONLINE.COM, Mamuju – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat, mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Sulawesi Barat pada Agustus 2020 sebesar 3,23 persen meningkat 0,34 persen di banding bulan Agustus 2019.
Pada Agustus 2020 tingkat pengangguran terbuka Sulawesi Barat sebanyak 23,13 ribu orang. Artinya pada Agustus 2020 meningkat menjadi 2,85 ribu orang selama setahun terakhir dari Agustus 2019-Agustus 2020.
Kepala BPS Sulbar, Agus Hendrayana Hermawan mengatakan banyak yang bisa dicermati dari dampak covid 19 salah satunya banyak pekerjaan yang hilang di tengah pandemi covid-19, yang menambah jumlah pengangguran.
“Hal ini bisa juga dilihat bukan saja dari angka pengangguran tetapi bukan angkatan kerja karena covid, jadi orang yang dulunya merupakan pekerja terlibat aktiv di pasar kerja, akhirnya terpaksa menjadi bukan angkatan kerja akibat covid-19,” jelas Agus Hendrayana Hermawan, dalam press rilis yang digelar virtual BPS Sulbar, Jumat (6/11/20).
Selain bukan angkatan kerja, Agus Hendrayana Hermawan mengungkapkan banyak penduduk sementara tidak bekerja dan tidak di PHK namun di rumahkan dan sementara waktu tidak bekerja juga akibat covid-19.
Belum lagi kata dia, nilai ekonomi masyarakat dari pekerjaan menurun, akibat berkurang atau membatasi jam kerja di masa pandemi.
“Tentu pengurangan jam kerja akan mengurangi pendapatan,” terangnya.
BPS Sulbar mencatat, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 696,12 ribu orang, naik 15,35 ribu orang dibanding Agustus 2019. Senada dengan naiknya jumlah angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) meningkat sebesar 0,30 persen.
BPS Sulbar juga mencatat penduduk yang bekerja sebanyak 672,99 ribu orang, bertambah 12,51 ribu orang dari Agustus 2019. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Pertanian 3,37 persen poin dan Jasa Kesehatan sebesar 0,17 persen poin.
Untuk lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada lndustri 0,93 persen poin dan Perdagangan 0, 76 persen poin. Untuk penduduk yang tergolong bukan angkatan kerja baik yang sekolah dan mengurus rumah tangga 295,60 ribu orang.
“Dari 295,60 ribu orang, 3,15 ribu orang diantaranya merupakan bukan angkatan kerja akibat covid-19, menurut survei angkatan kerja nasional (Sakernas),” jelas Agus Hendrayana Hermawan.
BPS Sulbar mencatat, 488, 78 ribu orang atau sebesar 72,63 persen bekerja di kegiatan informal, sedangkan yang bekerja di kegiatan formal sebanyak 184,20 ribu orang atau 27,37 persen. Penduduk yang bekerja di kegiatan informal pada Agustus 2020 mengalami peningkatan sebesar 0, 72 pain persen dibandingkan Agustus 2019.
“Terdapat 120,52 ribu orang atau mencapai 12,15 persen dari penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19. Penduduk usia kerja yang terdampak di perkotaan sebesar 18,43 persen jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan, yang tercatat sebanyak 10,53 persen.” sebut BPS Sulbar dikutip dari lamannya.