SULBARONLINE.COM, Bolaang Mongondow —Rangkaian Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siber Kreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 15 Juni 2021.
Kolaborasi ketiga Lembaga ini, khusus pada penyelenggaraan Literasi Digital pada wilayah Sulawesi. Narasumber dalam kegiatan ini diantaranya Erie Heriyah selaku Koordinator MAFINDO Bekasi; Eko Juniarto, Presidium Pemeriksa Fakta MAFINDO; Grisiana Rintani Mokodompit, relawan TIK dan Pretty Mamonto, ibu rumah tangga sekaligus praktisi kehumasan. Kegiatan ini diikuti oleh 665 peserta dari berbagai kalangan.
Rangkaian Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi ini menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Kegiatan diawali dengan menampilkan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.
“Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” jelas Joko Widodo.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan memperkenalkan narasumber oleh moderator kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Sebagai pembuka diskusi, Erie Heriyah menyampaikan tema “Digital Skill: Cara Menggunakan Dompet Digital dalam Transaksi Elektronik”. Menurut Erie, ada dua jenis uang elektronik, yaitu yang berbasis cip seperti Flazz, E-Money, dan Tapcash; serta berbasis server, seperti GoPay, OVO, dan DANA. Erie melihat setidaknya ada tiga alasan dompet digital makin banyak digunakan masyarakat Indonesia, yaitu kemudahan bertransaksi, banyak promo, dan rekaman transaksi yang lebih rapi.
Dalam kesempatan tersebut, Erie menyebut beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penggunaan dompet digital seperti batas saldo; kekuatan sinyal internet; mengurangi perilaku konsumtif; menghindari penggunaan fitur bayar nanti; dan menjaga kerahasiaan kode sandi, OTP, kode otentikasi, dan sebagainya.
“Sama seperti ATM, dompet digital menggunakan PIN dan kode OTP yang harus dijaga kerahasiaannya,” ucapnya.
Pemateri kedua adalah Eko Juniarto yang mengusung tema “Digital Ethics: Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital”. Dalam paparannya, Eko menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan saat belanja daring di lokapasar.
Seperti diketahui, lokapasar sudah berkembang lama di Indonesia. Fasilitas yang tersedia juga memudahkan seseorang untuk mulai berjualan. Berjualan di lokapasar lebih mudah karena pihak pengelola sudah menyediakan cara pembayaran, layanan kurir, asuransi, dan manajemen etalase.
“Namun demikian, pembeli tetap harus berhati-hati. Jangan tergiur harga murah dan gelap mata saat berbelanja daring. Walaupun sudah dijamin barang asli, namun ada saja penjual nakal yang mengirim barang tidak sesuai dengan foto produk di etalase,” pesan Eko.
Pembicara selanjutnya adalah Grisiana Rintani Mokodompit yang menyampaikan tema “Digital Culture: Pilih Mana, Menabung atau Belanja Online?”.
Dalam pemaparannya, Grisiana berbagi tips mengendalikan diri saat belanja daring, seperti melacak pengeluaran, mengetahui pemicu niat belanja, memblokir situs belanja favorit, dan menghapus kartu debit/kredit dalam situs belanja daring.
“Beberapa cara menghindari gila belanja adalah menghapus aplikasi belanja, berhenti langganan surel promosi, mencari hiburan lain, dan menetapkan tujuan keuangan,” tegasnya.
Masih menurut Grisiana, ada beberapa cara untuk menyeimbangkan menabung dan belanja daring. Cara-cara tersebut adalah memisahkan antara membeli barang dan menabung; menentukan prioritas dengan membedakan antara keinginan dan kebutuhan; konsisten menabung; manfaatkan cashback untuk menabung jika ada; menyiapkan uang darurat; serta menjadikan menabung sebagai sebuah kebutuhan.
Pembicara terakhir, Pretty Mamonto, menambahkan, di balik segala kemudahan dan kelebihan yang ditawarkan, ada hal-hal yang tidak menyenangkan yang bisa terjadi saat berbelanja daring.
Pretty menyebut di antaranya rawan penipuan, kualitas barang tak sesuai harga, keaslian barang diragukan, barang tak sesuai dengan foto di etalase, ukuran tidak pas, kerusakan saat pengiriman, dan yang paling mengenaskan adalah barang tak datang dan uang hilang.
Dalam kesempatan yang sama, Pretty turut membagikan tips aman berbelanja daring, seperti memeriksa reputasi penjual dan ulasan produk, tidak mudah tergoda promo, memeriksa jenis pembayaran yang ditawarkan, jeli soal harga, garansi dan kebijakan pengembalian produk, serta memilih jasa pengiriman terpercaya.
Pretty juga menekankan untuk aktif bertanya tentang produk yang ingin dibeli, selalu menyimpan bukti transaksi, merekam proses ketika membuka paket, dan menghancurkan kemasan yang memuat data pribadi seperti nama, alamat, dan nomor telepon. Dalam konteks keamanan perangkat digital, Pretty mengingatkan untuk tidak menggunakan wifi publik, dan memeriksa kondisi barang.
Setelah pemaparan materi oleh keempat narasumber, kegiatan Literasi Digital dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diarahkan oleh moderator. Terlihat antusiasme dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber berkaitan dengan tema dan materi yang telah disampaikan. Sepuluh peserta beruntung mendapatkan uang elektronik masing-masing Rp 100.000.
Kegiatan Literasi Digital mendapatkan apresiasi dan dukungan dari semua pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan pastinya mengedukasi para peserta webinar. Kegiatan Literasi Digital ini disambut positif oleh masyarakat khususnya Sulawesi.
Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang pastinya disampaikan oleh para narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.