SULBARONLINE.COM, Mamuju — Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulawesi Barat masih terus bergerak dan bekerja untuk melayani para korban gempa bumi Mamuju dan Majene. Rencananya, penanganan paska gempa yang dilakukan oleh PMI Sulbar baru akan berakhir pada bulan Mei 2021 mendatang.
Hingga hari ini, Sabtu (6/3/21), sebanyak 219.730 jiwa penyintas gempa bumi di Sulawesi Barat ini telah menerima manfaat dari PMI Sulawesi Barat. Itu dalam kurung waktu satu bulan lebih sejak bencana gempa bumi meluluhlantakkan Mamuju dan Majene.
Kepala Markas PMI Provinsi Sulbar Lukman memaparkan, PMI Sulbar telah menyalurkan bantuan kepada penyintas gempa di dua kabupaten berupa family kits 1.426 paket, selimut 2.678 pcs, hygiene kit 1.173 paket, terpal 2.209 pcs, baby kit 626 paket, kelambu 146 pcs, tikar 1.900 pcs, tandon air 334 buah dan sembako 3.514 paket.
“Kami masih terus mendistribusikan air bersih sebanyak 2.271.155 liter hingga sekarang per hari Sabtu (6/3),” ujarnya Lukman.
Selain itu, kata Lukman, relawan PMI juga masih aktif melakukan layanan kesehatan bagi penyintas gempa dengan cara mendatangi di tenda pengungsian dan ke rumah warga.
“Kita juga masih tetap melakukan layanan kesehatan berupa pengobatan kepada masyarakat, pemeriksaan kesehatan, mobile klinik kepada masyarakat yang pelayanan hingga bulan Mei mendatang,” sebutnya.
Lukman berharap dengan dukungan dari PMI ini, dapat membantu pemerintah dalam mempercepat pemulihan pasca gempa bagi penyintas yang terkena dampak gempa.
“PMI hanya sebatas membantu pemerintah bukan mengambil peran pemerintah. Kita sadari teman-teman PMI masih punya keterbatasan, jadi harapannya paling tidak pemerintah bisa membekap,” katanya.
Hamidah, salah satu tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesdes Popanga, Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro, Mamuju, mengaku terbantu dengan adanya bantuan tandon (penampungan air) yang diberikan PMI yang nantinya tiap hari akan disuplei air bersih.
Menurutnya pasca gempa warga terpaksa berjalan sejauh satu kilometer untuk mengambil air ke sungai.
“Saat usai gempa mata air yang biasa diambil warga kini tertutup, sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih. Sehingga mereka harus kesungai yang jaraknya sekitar satu kilometer. Alhamdulillah ada bantuan dari PMI,” jelasnya.
Ketua PMI Sulbar sekaligus menjabat sebagai wakil Gubernur Sulbar, Hj. Enny Anggraeny Anwar mengatakan, PMI Sulbar masih akan beroperasi setiap harinya dan mengerahkan personil untuk melakukan layanan sesuai dengan rencana aksi yang telah disusun.
Ini, sambung Enny, sebagai bentuk kepedulian, perhatian dan rasa cinta kepada para korban gempa di Mamuju dan Majene.
“Insya Allah, teman-teman relawan akan beroperasi sampai dengan bulan Mei 2021. Jadi, masih akan ada bantuan yang akan diberikan PMI untuk warga yang terdampak bencana gempa bumi ini. Sehingga masyarakat kami imbauuntuk tetap bersabar karena PMI masih ada dan jangan sungkan untuk menghubungi relawan jika membutuhkan sesuatu,” tutup suami mantan Gubernur Sulbar dua periode, H. Anwar Adnan Saleh itu.