SULBARONLINE.COM, Majene — Hasil pendataan kerusakan rumah akibat gempa di kabupaten Majene telah rampung. Laporan kerusakan rumah telah dipilah berdasarkan kategori rusak berat, sedang dan ringan.
Hasil pendataan itu telah dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Majene. Memuat hasil pedataan tahap pertama dan tahap kedua. Calon penerima bantuan kerusakan rumah yang tertuang dalam SK ini akan di assesesment oleh pemerintah pusat untuk ditetapkan sebagai penerima bantuan.
Pada tahap I, kerusakan rumah warga di Kabupaten Majene dilaporkan sebanyak 4.099 unit rumah. Dengan rincian, rusak berat sebanyak 1.774 unit, rusak sedang mencapai 1.140 unit, dan rusak ringan 1.185 unit.
Sementara hasil pendataan tahap akhir atau II, sebanyak 3.141. Ada 1.323 unit rumah terkategori rusak ringan, 587 rusak sedang, 1.231 rusak berat.
“Kami berharap bantuan ini terealisasi, kami bersyukur dan siap menunggu keputusan pemerintah. Tapi kalau bisa, ya lebih cepat lebih baik,” harap Kadir, salah seorang warga Majene.
Total keseluruhan rumah yang rusak dalam dua tahap pendataan ini sebanyak
7.240 unit rumah. Dengan rincian, rusak berat mencapai 3.005 unit, rusak ringan sebanyak 1.727, dan yang rusak berat sebesar 2.508 unit.
Kerusakan rumah yang terdata ini berada di lima kecamatan yakni, Kecamatan Ulumanda, Malunda, Tameroddo Sendana, Tubo Sendana dan Kecamatan Sendana.
Data tersebut telah diserahkan untuk ditindaklnjuti Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rumah terdampak gempa akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 50 juta untuk yang rusak berat, Rp 25 juta yang rusak sedang dan Rp 10 juta rusak ringan.
Rencana pemberian bantuan ini juga disampaikan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Mamuju beberapa hari setelah gempa magnitudo 6,2. Kerusakan rumah akibat gempa terjadi di Kabupaten Mamuju, Majene dan Mamasa.