Sekprov Minta Masyarakat Utamakan Desain Rumah Tahan Gempa

SULBARONLINE.COM, MAMUJU—Dinas Perumahan dan Pemukiman Provinsi Sulawesi Barat, merilis jumlah rumah yang rusak berat akibat gempa 6,2 SR sebanyak 1.659 unit di kabupaten Mamuju, dan 1.231 unit di kabupaten Majene.

Merespon hal tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Dr. Muhammad Idris menyampaikan, Sulbar sebagai wilayah yang rawan gempa, sudah selayaknya masyarakat wajib memperhatikan dan mengantisipasi desain rumah yang dapat bertahan dengan guncangan gempa.

“saya kira kita semua sudah mendapatkan informasi bahwa di pulau Sulawesi ini ada 4 patahan atau sesar aktif. Salah satunya itu di wilayah Sulawesi Barat. Oleh karena itu masyarakat kita memang harus mulai memikirkan tentang desain rumah mereka. Sebisa mungkin desainnya itu  bisa bertahan dari guncangan gempa,”terangnya.

Selanjutnya, Komandan Posko Transisi Darurat menuju ke pemulihan ini menyebutkan, bahwa beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan membangun rumah di antaranya desain, kekuatan pondasi, bahan dasar serta ketinggian rumah.

“Bahan material juga sangat menentukan kuat tidaknya sebuah rumah menghadapi gempa. Klo bisa kita meminimalisir penggunaan material  yang dapat menambah beban bangunan. Yah. Alhamdulillah, banyak pihak yang sayang kepada Sulawesi Barat. Beberapa hari lalu, ada bapak Prof Fauzan yang tak lain adalah ketua pusat studi bencana di LPPM Universitas Andalas, menyampaikan dengan jelas tentang tipe-tipe bangunan yang dapat bertahan dengan gempa,”tambahnya.

Di tengah sejumlah penguatan di masa transisi ini, Idris terus melakukan upaya agar pembangunan kantor Gubernur Sulawesi Barat dapat dilakukan segera. Mengingat bangunan kantor Gubernur selalu menjadi Icon bagi warganya.

“yah, kita juga akan segerakan ini pembagunan kantor gubernur. Sesuai dengan arahan bapak Presiden bahwa bangunan kantor gubernur paling tinggi yah tiga lantai saja. Dan kita akan ikuti itu. Doakan saja semoga bisa cepat terlaksana,”tutupnya.(*/red).