SULBARONLINE.COM, Mamuju – Gambaran perekonomian Sulawesi Barat (Sulbar), pada bulan Januari 2019 sebesar 110,60 naik 0,75 persen. Artinya, angka tersebut secara ekonomi uang yang digunakan masyarakat masih memiliki kelebihan untuk membeli kebutuhan pokok.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Sulbar, Jumat (1/2/19), Win Rizal menyebut, berdasarkan hasil pemantauan harga, Inflasi di Sulbar terjadi di perdesaan pada Desember 2018 sebesar 0,48 persen. Hal tersebut dipicu oleh Indeks Harga Kelompok (IHK) pengeluaran masyarakat di sektor pertanian.
Inflasi sementara di Sulbar, pada pertumbuhan ekonomi Januari 2018 terhadap Januari 2019 sebesar 1,24 persen, angka tersebut kata Win Rizal sangatlah kecil jika dinilai dari sisi inflasi atau kenaikan harga pada rentan waktu 2018 menuju tahun 2019.
Sementara untuk angka pada setiap harga komoditi yang memberi peran penting terjadinya inflasi di kota Mamuju yang merupakan gambaran perekonomian Sulbar disebabkan terjadi di kelompok bahan makanan -0,13, bahan makanan jadi sebesar -0,01, serta secara nasional dipicu oleh sektor transportasi komunikasi dan jasa keuangan -0,16.
“Inflasi tahunan sebetulnya dari sisi Year on Year, kita anggap ini sebagai angka sementara , dan Sulbar di angka 1,24 persen,” jelasnya kepada sejumlah wartawan di Kantor BPS Sulbar.
Menurut data BPS Sulbar, inflasi secara nasional Provinsi Sulbar menempati urutan ke 15 dari 25 provinsi di Indonesia yang mengalami inflasi di wilayah perdesaan.
Secara umum, Inflasi perdesaan di Sulbar Desember 2018 sebesar 0,48 persen, angka ini berpengaruh dari seluruh item Indeks Harga, yang dihitung menurut subsektor yaitu tanaman pangan 102,69, subsektor Holtikultura 117,79, tanaman perkebunan rakyat 115, 91, peternakan 104,93, perikanan 108,28. (*ADR).