Oleh: Muhammad Ilham Hidayat
SULBARONLINE.COM, Opini – Saat ini, Bumi Pertiwi sedang berjuang keras melawan dahsyatnya pandemi virus Covid-19 (Coronavirus Disease 2019). Tak dipungkiri lagi bahwa banyak pergerakan dunia yang terhambat akibat adanya pandemi ini, salah satu yang sangat terpukul adalah di sektor perekonomian.
Hmm.. apa aja ya, dampak pandemi ini dalam perekonomian?
Dampak pandemi global yang disebabkan oleh virus Corona Tipe 2 (SARS-CoV-2) ini sangat signifikan bagi perekonomian Indonesia. Diproyeksikan, pelemahan perekonomian akan terjadi selama 4-6 bulan ke depan, bahkan dalam skenario terburuk bisa jadi lebih lama. Pasalnya, kita belum bisa memprediksikan kapan wabah ini dinyatakan tuntas.
Wabah Covid-19 membuat banyak perusahaan memutuskan untuk melakukan keputusan pahit, yaitu gulung tikar. Hal ini memaksa mereka memilih untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan juga merumahkan pegawainya tanpa upah.
Berdasarkan laporan dari Kementerian Ketenagakerjaan, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menuturkan bahwa jumlah pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan tembus dari 1,5 juta menjadi 1,94 juta orang. Mayoritas pekerja yang terkena PHK tersebut berada di Ibukota Negara kita yang menjadi episentrum Covid-19, yaitu DKI Jakarta.
Di DKI Jakarta total pekerja yang dirumahkan telah mencapai 449.545. Angka tersebut berasal dari 114.340 perusahaan di berbagai wilayah Indonesia yang terdiri dari 83 perusahaan di sektor formal dan 30 ribu perusahaan di sektor informal.
Wow.. Banyak sekali, ya, Lantas bagaimana, ya, respon pemerintah atas persoalan PHK ini?
Pemerintah pun merespon dengan melakukan upaya untuk meringankan beban pekerja yang terkena PHK melalui berbagai stimulus, di antaranya adalah Kartu Prakerja. Program ini merupakan bantuan biaya pengembangan kompetensi dan keterampilan yang ditujukan bagi para pencari kerja, korban PHK, atau pekerja yang memerlukan peningkatan keterampilan. Adanya program ini diharapkan untuk meminimalisasi dampak dari gelombang korban PHK akibat Covid-19.
Selain dari Kartu Prakerja, pemerintah juga menyalurkan berbagai macam bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, hingga bantuan langsung tunai. Selain itu, pemerintah pun menggratiskan tarif listrik bagi 24 juta pelanggan yang menggunakan listrik 450 VA dan diskon tarif sebesar 50% untuk 7 juta pelanggan listrik 900 VA.
Ternyata, pemerintah kita memberi berbagai macam respon terhadap korban PHK, Namun, sebenarnya apa, sih, solusi agar perusahaan tidak melakukan PHK lagi?
Ida Fauziyah mengatakan bahwa ada beberapa solusi yang bisa diterapkan perusahaan agar tidak perlu mengambil langkah PHK di tengah pandemi Covid-19.
Salah satu solusinya, yaitu dengan cara mengurangi shift sehingga merumahkan pegawai secara bergantian dan membayar separuh dari gajinya.
Ida pun berharap PHK tidak lagi dilakukan perusahaan manapun, sebab menurutnya PHK itu sebuah langkah terpaksa ketika langkah lain tak mungkin lagi.
Semoga dengan cara ini PHK bisa berhenti dilakukan ya! Tetapi, bagi para pegawai yang sudah terlanjur menjadi korban PHK apa solusinya, ya?
Seseorang yang telah menjadi korban PHK mau tidak mau mengalami tantangan psikologis dan finansial. Namun, untungnya, di era saat ini kita sudah dimudahkan oleh adanya teknologi yang bisa membantu korban PHK mencari solusi. Seperti hal di bawah ini!
1. Mencari Lowongan Kerja Online
Seperti yang kamu tahu, internet saat ini sudah menyediakan banyak website penyedia lowongan kerja seperti Indeed.com, Jobstreet.co.id, Loker.id, dll. Website atau layanan ini tentunya memudahkan kita dalam mencari lowongan kerja.
Kini tak perlu lagi keliling perusahaan untuk mencari lowongan dan menyebar CV. Kita hanya perlu membuat akun di website tersebut lalu mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlian kita.
2. Menjadi Freelancer
Selain kembali menjadi pegawai mungkin beberapa dari kalian ingin mencoba menjadi ‘bos’ diri sendiri alias freelancer. Sama halnya seperti lowongan kerja kepegawaian, website penyedia jasa freelancer juga sudah tersedia banyak. Beberapa di antaranya yang populer, yaitu Fiverr.com, Fastword.id, Projects.co.id, dll.
Dengan menjadi freelancer, waktu bekerja pun lebih fleksibel dan bisa dikerjakan secara remote. Menjadi freelancer juga bisa menjadi solusi bagi yang butuh pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan.
Untungnya, kita telah terbantu oleh teknologi masa kini ya, Jika kita bisa memanfatkannya dengan baik, niat dan usaha mencari nafkah pun bisa dilanjutkan.