SULBARONLINE.COM, Makassar – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Dr. Muhammad Idris menghadiri peringatan Dies Natalis Fisip Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ke-59, di Kampus Unhas, Minggu (09/02/2020).
Peringatan Dies Natalis Fisip Unhas ke 59 (1961-2020) kali ini mengangkat tema “Membangun Masyarakat Inklusif Untuk Indonesia Sejahtera Berdaulat”.
Hadir langsung Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, Gubernur Sulsel Prof. Nurdin Abdullah, Ketua Fisip Unhas Dr. H. A. Fahsar M Padjalangi, Ketua IKA, Plt Walikota Makassar Iqbal Suhaeb, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Ketua Harian IKA Fisip Unhas Syamsul Risal Mi dan Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Sulbar Safaruddin Sunusi DM.
Dalam Dies Natalis ini, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat ditetapkan sebagai alumni Fisip Unhas award terbaik bersama sejumlah tokoh alumni Unhas Makassar lainnya. Penghargaan diserahkan langsung oleh Rektor Unhas Makassar, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu.
“Jadi merekeka memilih dan menetapkan alumni-alumni terbaik Fisip Unhas sesuai dengan Departemen yang ada di Fisip. Saya diberi penghargaan Alumni terbaik hasil seleksi mereka, khususnya dari Departemen Ilmu Politik dan Pemerintahan. Saya juga kaget karena tidak pernah membayangkan sebelumnya,” kata Idris kepada SULBARONLINE.COM, via WhatsApp (Wa).
“Saya menerima alumni award ini bersama Bupati Lutra, Wakil Bupati Bulukumba, mantan Walikota Makasar daeng Ichal, dan salah satu Profesor dari Universitas Muhammadiyah Makasar,” sambung Idris yang juga Ketua Korwil IKA Unhas Sulawesi Barat ini.
Dari penghargaan itu, Idris merasa sangat bersyukur. Sebab, selain sebagai alumni terbaik dirinya juga didapuk dan dinilai sebagai alumni yang berintegritas tinggi dan mampu mendorong perubahan dalam lingkungan kerja para alumni.
“Tentu ini disyukuri karena mereka menetapkan bukan hanya karena saya dalam posisi sebagai Sekda. Tapi mereka menilai saya dapat mengawal keterterapan Ilmu dalam lapangan pengabdian. Dan yang terpenting dalam penetapan award ini karena saya juga dinilai sebagai alumni yang berintegritas tinggi, serta dapat mendorong perubahan dalam lingkungan kerja para alumni. Semoga dengan award ini dapat lebih memacu perbaikan kinerja saya khususnya bagaimana mendorong kinerja yang berdampak bagi negara, sekecil apapun,” jelas Idris.
Terkait tema Dies Natalis Fisip Unhas ke 59 ini, Idris merasa tertarik. Pasalnya, tema ini sangat berhubungan dengan Sulbar yang saat ini semakin bersemangat untuk maju. Terutama memajukan masyarakat yang memang membutuhkan inklusifitas.
“Dimana masih banyak warga kita yang masih berkutat pada kepemenuhan kebutuhan pokok yang masih bermasalah. 1,5 juta penduduk kita masih berada di garis kemiskinan sekitar 11,5%. Sehingga usaha mensejahterakan mereka adalah pekerjaan pemerintah dan para elit yang tidak mudah,” katanya.
Olehnya, lanjut mantan Kepala LAN Makassar ini, semua pihak di Sulbar bersinerji dan komitmen membangun daerah agar tujuan maju dan malaqbi dapat tercapai.
“Makanya kita minta semua pihak untuk membangun daerah ini dengan komitment yang kuat, dalam arti semua aktor harus bekerja dengan hati tulus dan menjauhkan prinsip bekerja untuk mendapatkan keuntungan atau mengambil sesuatu dari proses yang ada. Inilah keterkaitannya antara kerja malaqbi dan hasil malqbi,” tutup Idris.