APBN Terus Mengalir ke Mateng, Bupati Apresiasi Pemerintah Pusat

SULBARONLINE.COM, MAMUJU TENGAH—Pemerintah pusat terus memberikan perhatian bagi percepatan pembangunan di Kabupaten Mamuju Tengah.

Itu setelah kucuran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui kementrian PUPR untuk Mateng di Tahun 2019 lalu telah diberikan, kemudian bakal dikucurkan lagi di tahun 2020 ini sekitar 2 Trilliun rupiah.

Dengan hal itu, Kabupaten termuda di Sulawesi Barat ini pun menjadi daerah langganan kucuran APBN selama dua tahun berjalan ini.

“Anggaran (APBN) yang masuk di Kabupaten Mamuju Tengah kurang lebih 2 trilliun di tahun 2020 ini, selain dari APBD kita. Itu menandakan bahwa pemerintah pusat betul-betul memperhatikan Mamuju Tengah ini,” terang Bupati Mamuju Tengah, Aras Tammauni saat dikonfirmasi di Topoyo, Mateng, Kamis (30/1).

Hal itu kemudian dinilai Aras, sebagai bentuk komitmen pemerintah pusat dibawah kepemimpinan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, untuk terus mendorong pemerataan pembangunan di seluruh daerah di Indonesia.

“Jadi yang saya pelajari selama ini, biasa ada opini kalau pemerintah pusat memberikan bantuan kepada daerah tidak merata, saya liat sudah lebih daripada merata di seluruh daerah di Indonesia. Jadi Mateng ini tidak ketinggalan lah, karena pemerintah pusat betul-betul memperhatikan Mamuju Tengah ini,”pungkas Aras.

Ia menambahkan, Pemkab Mamuju juga terus berupaya membuka ruang kepada investor yang ingin berinvestasi di Mateng. Terbukti, baru-baru ini, PT SunRei Product sebagai perusahaan asing pengolah makanan, menyambangi Mateng dengan rencana investasinya.

“Kami sudah kerjasama dengan investor asing, dimana daerah kita ini juga penghasil pisang terbesar di Sulbar, olehnya itu kerjasama dengan investor ini kita akan ekspor pisang, dan kita akan membuka lahan perkebunan pisang. Nantinya juga investor ini berencana membangun pabrik pengolahan hasil pertanian di Tobadak,”tambahnya.

Olehnya kata Aras, pemanfaatan bantuan APBN maupun pengelolaan APBD digenjot pihaknya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat, utamanya dalam hal pembangunan maupun perbaikan infrastruktur maupun sarana dan prasarana.

“Infrastruktur utamanya akses di daerah-daerah terisolir itu sudah mencapai 79 persen sudah bisa diatasi. Hanya saja memang di dalam kota pembenahan kita belum menyentuh sepenuhnya, dan itu yang kami kejar, disamping kita bersyukur income masyarakat sangat menjanjikan terus tumbuh, dan angka kemiskinan perlahan berhasil kita tekan, dan saya sangat bangga dan berterimakasih kepada yang maha kuasa dengan adanya peningkatan itu selama empat tahun terakhir ini,”kuncinya.(Mursyid)