SULBARONLINE.COM, Mamuju – Sebagai bentuk kesiapan untuk mengamankan pelaksanaan hari Raya Idul Fitri 1440 H, Kepolisian Daerah (Polda) Sulbar menggelar Apel gelar pasukan Operasi ketupat Siamasei, Senin (27/5/19) di Jl. Yos Sudarso, Mamuju.
Apel gelar pasukan yang diselenggarakan di belakang kantor Kodim 1418 Mamuju ini dipimpin langsung oleh Kapolda Sulbar Brigjen Pol Drs. Baharudin Djafar, selaku inspektur upacara dan dihadiri oleh para pejabat utama Polda Sulbar, Kapolres Mamuju dan Dandim 1418 Mamuju, Dishub, Kepala Perwakilan Jasa Raharja, perwakilan BNN, Kabinda Provinsi, Kemenag Mamuju, Danlanal dan tamu undangan lainnya.
Adapun tema yang diangkat dalam apel gelar pasukan kali ini “Melalui Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Siamasei 2019, Kita Tingkatkan Sinergi Polri Dengan Instansi Terkait Dalam Rangka Memberikan Rasa Aman dan Nyaman pada perayaan Idul Fitri 1440 H”.
Sedangkan peserta apel terdiri dari Peleton Gabungan Perwira TNI/Polri, Peleton TNI, Peleton Brimob, Peleton Dalmas Polda Sulbar dan Mamuju, Peleton Lalu Lintas, Peleton Staf gabungan Polri, Peleton Dishub, Satpol PP, Damkar, Tagana, Senkom, BNPP, Siga 911, PLN dan Peleton bantuan lainnya.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini tandai dengan pemeriksaan pasukan dan penyamatan pinta tanda operasi kepada perwakilan TNI/Polri dan Dinas Perhubungan.
Kapolda Sulbar pada amanat tertulis Kapolri Jenderal Polisi, Prof. H. Muhammad Tito Karnavian yang dibacakannya, mengatakan Operasi Ketupat 2019 akan digelar selama 13 hari, mulai Rabu tanggal 29 Mei sampai 10 Juni 2019 diselenggarakan di 34 Polda dengan 11 Polda prioritas, yaitu Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda DIY, Polda Jawa Timur, Polda Banten, Polda Lampung, Polda Sumatra Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda Bali, dan Polda Papua.
Da menyebutkan, pada kegiatan apel gelar pasukan ini, ada dua tujuan yang hendak dicapai, yakni:
Pertama, apel gelar pasukan diselenggarakan untuk mengecek kesiapan personel, peralatan dan seluruh aspek operasi termasuk sinergitas dan soliditas komponen penyelenggara.
Kedua, apel gelar pasukan diselenggarakan dengan maksud untuk menunjukkan kesiapan penyelenggaraan operasi kepada publik, sehingga akan menumbuhkan ketenangan, rasa aman, dan nyaman bagi masyarakat.
Pelaksanaan operasi ketupat kali ini ada empat point penekanan Kapolri ke seluruh jajaran yaitu :
1. Persiapkan secara optimal seluruh aspek penyelenggaraan operasi.
2. Terus pertahankan kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh personel dalam menghadapi setiap potensi gangguan sepanjang penyelenggaraan operasi.
3. Terus jaga dan pelihara soliditas dan sinergitas seluruh komponen penyelenggara operasi, hindari pelanggaran dan perilaku yang dapat mencederai keberhasilan pelaksanaan tugas.
4. Laksanakan setiap penugasan dengan penuh semangat, kebanggaan dan tanggung jawab, demi keberhasilan pelaksanaan operasi.
Berdasarkan analisis dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Operasi Ketupat Tahun 2018 menujukkan tingkat keberhasilan yang sangat baik. Koordinasi dan kerja sama sinergis seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat Tahun 2018 juga mendapatkan apresiasi positif dari publik.
Hal tersebut ditandai dengan tidak adanya aksi serangan teror, dapat ditekannya gangguan kejahatan yang meresahkan masyarakat maupun aksi intoleransi dan kekerasan, serta terpeliharanya stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di tengah masyarakat. Keberhasilan juga diwujudkan dengan kelancaran arus mudik dan arus balik.
“Saya memiliki keyakinan dan harapan bahwa keberhasilan yang telah diraih dalam Operasi Ketupat Tahun 2018 akan dapat ditingkatkan di tahun 2019 ini. Polri didukung TNI dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam Operasi Ketupat Tahun 2019, akan bekerja keras dan mengerahkan segenap sumber daya dalam pengamanan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2019,” kata Kapolda.
Sementara itu, Karo ops Polda Sulbar, Kombes Pol Moch Noor Subchan mengatakan dalam pelaksanaan operasi ketupat Polda Sulbar melibatkan 695 Personil di seluruh jajaran dan telah menyediakan 34 pos pengamanan dan pelayanan serta Pos terpadu.
Kabid Humas Polda Subar, AKBP Hj. Mkshura, menjelaskan, 11 Polda prioritas operasi ketupat karena tingkat mobilitas di wilayah tersebut sangat rawan. Sementara Polda lainnya termasuk Sulbar termasuk wilayah terkendali. Untuk itu, pihaknya berharap situasi ini bisa terus dijaga demi Sulbar yang tetap malaqbi.
Di penghujung acara, kegiatan juga diwarnai dengan penyerahan rompi, Jas Hujan, Barikade, Trafic Cune secara simbolis dari PT. Jasaraharja kepada Dirlantas Polda Sulbar dan ditutup dengan Doa oleh Ketua MUI Kabupaten Mamuju.