SULBARONLINE.COM, Mateng — Isu adanya seruan dan ancaman aksi besar-besaran dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, nampaknya mendapat reaksi ringan dari organisasi serikat dan buruh di berbagai daerah di Indonesia.
Salah satunya adalah Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan (SPTP) PT. Surya Raya Lestari II di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).
Hal itu sesuai dengan hasil koordinasi dan komunikasi yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Mateng dan SPTP PT. Surya Raya Lestari II yang berlangsung di Pos Security Pabrik Surya Raya Lestari II, Dusun Bulu Kaya, Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Senin (05/09/22) lalu.
Menurut Ketua SPTP PT Surya Raya Lestari II, Safri Azis, sejauh ini belum ada seruan aksi besar-besaran dari organisasi KSPI terkait kenaikan harga BBM yang mereka terima.
“Sampai saat ini kami belum mengetahui adanya berita perihal ancaman Demo besar-besaran oleh KSPI serentak di 33 Provinsi menyikapi kebijakan pemerintah menaikkan BBM bersubsidi,” kata Safri Azis, Kamis (08/09/22).
Meskipun secara nasional akan dilakukan aksi, namun Safri Azis mengaku, hingga saat ini, pihaknya tidak ingin ikut-ikutan untuk melakukan aksi terkait kenaikan harga BBM.
“Saya bersama anggota SPTP belum ada rencana untuk melaksanakan aksi terkait kebijakan pemerintah menaikkan Harga BBM bersubsidi ini. Serikat buruh di PT Surya Raya Lestari II masih sibuk dengan aktifitas sehari-hari selaku karyawan di PT Surya Raya Lestari II,” sebutnya.
Safri juga mengaku, dari organisasi pekerja dan buruh lainnya sejauh ini juga belum ada ajakan sama sekali untuk melakukan demonstrasi.
“Yang pasti kita kan selalu berkoordinasi dengan pihak Kepolisian jika ada informasi terkait dengan rencana aksi dari buruh,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, SPTP Surya Raya Lestari II menginduk kepada perusahaan PT. Surya Raya Lestari II. Anggota SPTP Surya Raya Lestari II sebanyak 247 orang dari 2 perusahaan, yaitu Surya Raya Lestari II dan BDS (Badhara Sukses).
Dari catatan yang diterima, buruh di perusahaan ini berharap dengan isu yang berkembang terkait dengan rencana pengalihan subsidi BBM akan dialihkan pada masyarakat dengan penghasilan rendah.