SULBARONLINE.COM, Mateng — Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) menggelar kegiatan rembuk aksi percepatan penurunan Stunting, Senin (04/07/22) di aula Kantor Bupati Mateng.
Kegiatan yang dihadiri dan dibuka oleh Wakil Bupati Mateng, H. Muh. Amin Jasa itu, bertujuan untuk mewujudkan konvergensi yang baik, demi pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Mamuju Tengah.
Amin Jasa, dalam kesempatannya menyampaikan, bahwa dibutuhkan adanya kolaborasi multi sektoral, baik antara swasta, masyarakat dan pemerintah dalam rangka penurunan stunting di Kabupaten termuda di Sulbar itu.
Selain Wakil Bupati Mateng, turut hadir Asisten Setda Mateng, Kepala OPD Lingkup Pemkab Mateng, para Camat dan Kepala Desa se Kabupaten Mateng, Baznas dan Perbankan.
Sementara, turut hadir pula melalui virtual/Zoom Meeting, Asisten Deputi Penanggulangan Kemiskinan Sekertariat Wakil Presiden, BKKBN Provinsi Sulawesi Barat, Bappeda Provinsi Sulawesi Barat dan Kepala Bappeda Mateng.
Melalui Zoom, Kepala Bappeda Mateng, Lhita Febrianti menyatakan, berdasarkan Stadi Status Gizi Indonesia (SSGI), Kabupaten Mamuju Tengah berada di angka 26,3 persen dari Pasangkayu sebanyak 28,6 persen.
Untuk mempertahankannya, kata Lhita, pihaknya akan Intervensi sensitif dan spesifik dalam delapan aksi konvergensi stunting. Sebab, Angka Stunting di Mateng terendah di Prov Sulbar.
“Terakhir Alhamdulillah paling rendah,” ujar Lhita
Selain itu, ia juga membeberkan bahwa pihaknya akan berupaya untuk mencapai target nasional sampai di tahun 2024, yakni diangka 14 persen.
“Saya berharap kedapan anak – anak yang lahir di Mateng memiliki kesehatan yang baik dan jauh dari stunting,” harapnya.
Lhita juga berharap, dengan melalui aksi konvergensi antara semua pihak mulai dari sinergi pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan juga pemerintah desa, maka Stunting dapat terselsaikan di Mateng.
Laporan: Hasanuddin