DPPKB Mamuju Dorong Lintas Sektor Penguatan Kampung KB, Ini Empat Indikatornya

SULBARONLINE.COM, Mamuju – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Mamuju dr. Hajrah mengungkap 4 indikator keberhasilan kampung Keluarga Berkualitas (KB). Dua di antaranya ialah jumlah angka stunting dan keluarga miskin yang mengalami penurunan.

Hal itu disampaikan dr Hajrah saat rapat penguatan kampung KB yang digelar di Aula Kantor Bupati Mamuju pada Senin (20/5/2024). Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah perwakilan OPD yang ikut terlibat dalam penguatan kampung KB.

“Hari ini rapat penguataan kampung KB, yang ada di Kabupaten Mamuju sesuai dengan SK Bupati 157 tahun 2023 tentang bahwa 101 desa dan keluarahan di Kabupaten Mamuju itu sudah jadi kampung KB,” ujar dr Hajrah.

“Dan menjadi kewajiban semua OPD terkait yang ada di desa dan kelurahan untuk mndukung kegiatan ini, sesuai dengan tugas pokok masing-masing OPD,” sambungnya.

dr Hajrah menjelaskan penguatan kampung KB dilakukan sesuai bidang OPD masing-masing. Ia mencontohkan jika angka stunting di salah satu desa tinggi, maka pihak Dinas Kesehatan harus turun ke lapangan, termasuk dibantu OPD lainnya untuk saling berkolaborasi.

“Penguatan lintas sektor sesuai dngan kondisi yang ada di lapangan, di desanya. Misalnya dari OPD mana, apa permasalahan terbanyak di situ, OPD itulah yang banyak terlibat di situ,” tuturnya.

Lebih jauh, dia menyebut berdasarkan Inpres no 3 tahun 2023 sebenarnya ada 12 OPD yang terlibat dalam penguatan kampung KB. Namun kata dia, untuk Kabupaten Mamuju ada tambahan 2 OPD yang terlibat yakni Dinas Ketahanan Pangan dan Perkim.

“Kemarin Inpres no 3 tahun 2023, memang ada 12 OPD. Untuk Kabpaten Mamuju Ketahanan Pangan dan Perkim. Sehingga saya sampaikan tadi kita itu tidak hanya mengikuti itu tapi berdasarkan kondisi sekrang, harusnya 14 OPD terlibat,” kata dr Hajrah.

dr Hajrah lantas membeberkan 4 indikator keberhasilan kampung KB. Pertama penurunan angka stunting oleh Dinas Kesehatan, kedua meningkatnya Indeks Desa Membangun (IDM) oleh Pemdes, ketiga nenurunnya jumlah keluarga miskin oleh Dinsos lalu pembangunan keluarga (Bangga) oleh DPPKB.

“Indikator kampung keluarga berkualitas ada 4, IDM meningkat, ada Bangga, stunting menurun kemudian jumlah persentase keluarga miskin harus menurun,” imbuhnya.

(Adv)