SULBARONLINE.COM, Mamuju — Berbagai kegiatan digelar oleh Pimpinan Wilayah Fatayat NU Sulawesi Barat dalam memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-72 Fatayat NU.
Walaupun dalam suasana ramadan, pengurus PW Fatayat NU Sulawsi Barat tetap antusias untuk merayakan hari jadi Fatayat NU di tahun 2022 dengan tema “Bangkit Bersama; Berdaya Bersama”.
Ketua PW Fatayat NU Sulawesi Barat, Imelda Adhiyanty, mengungkapkan bahwa kegiatan peringatan Harlah Fatayat Nu telah dimulai sejak 21 April yang dikemas dalam Talkshow di Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Mamuju, Final Qasidah Ramadan serta Fatayat NU Peduli dan buka puasa bersama pengurus.
“Yah, jadi kami di PW Fatayat NU sudah memulai peringatan Harlah Fatayat NU ke-72 sejak 21 hingga 24 April ini. Pada 21 April yang bertepatan dengan hari Kartini, saya sebagai ketua Fatayat NU diamanahkan untuk menjadi narasumber dalam talkshow tersebut bersama dengan Direktur yayasan Karampuang. Tema talkshownya adalah bangkit bersama; berdaya bersama. Selanjutnya tanggal 23 April, berlangsung Final Qasidah Ramadan yang disiarkan secara langsung di frekuensi 96 FM RRI Mamuju, lalu pada tanggal 24 April pagi kita mewujudkan kepedulian kepada kaum duafa dengan berbagi sembako, dan pada sore hari kami berkumpul untuk mengikuti siaran Peringatan Harla Fatayat NU yang dilaksanakan oleh PP Fatayat NU dan ditutup dengan berbuaka puasa bersama,” papar Imelda.
Terkait dengan tema Harla Fatayat NU, Imelda menjelaskan bahwa bangkit bersama dan berdaya bersama dinarasikan dalam kondisi perempuan yang harus saling mendukung satu sama lain serta berada pada optimisme peningkatan kapasitas.
“Jelas dalam talkshow itu saya sampaikan bahwa hari ini kita sering menemukan fenomena perempuan yang tidak pro pada perempuan. Harusnya, perempuan hadir untuk menjawab tantangan perempuan sebagaimana Fatayat hari ini yang selalu ada untuk berbagai persoalan perempuan dan anak. Kolaborasi menjadi jawaban atas setiap penyelesaian persoalan perempuan. Perempuan untuk perempuan dan perempuan untuk bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, terkait dengan final Qasidah Ramadan, Imelda mengungkakan bahwa acara yang langsung dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Hj. Enny Anggraeni Anwar, telah menyimpan banyak harapan dalam perkembangan dunia perqasidahan.
“Alhamdulillah, antusias masyarakat terhadap program Qasidah Ramadan sangat besar. Mereka berharap program ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya dan menjadi agenda tahunan provinsi Sulawesi Barat. Kami Fatayat NU dan RRI sungguh berharap bahwa acara tersebut dapat berlanjut di Ramadan berikutnya. Para peserta di final ada 4 group dengan 2 kategori. Remaja dan dewasa. Untuk kategori dewasa yang juara pertama adalah Alkahhar dan juara kedua adalah Alkhairat. Sedangkan untuk kategori remaja yang berhasil menduduki peringkat pertama adalah Irama Jafa dan di urutan berikutnya adalah Darul Fauzan. Besar harapan kami bahwa program ini dapat berlanjut sebagai bentuk pembinaan di dunia seni qasidah,” harap Imelda.
Selanjunya, tepat pada 24 April 2022, sejak pagi hingga malam sejumlah giat juga berlangsung khidmat dan suka cita di tengah kondisi PW Fatayat NU yang terus berjuang mengembangkan kapasitas dan kualitas para pengurusnya.
“Rangkaian kegiatan peringatan Harla ke-72 Fatayat NU berakhir hari ini, 24 April 2022. Sejak pagi kita telah mempersiapkan puluhan paket sembako untuk kaum duafa. Lalu pada sore hari, kami sengaja berkumpul di satu tempat untuk mengikuti zoom peringatan Harla Fatayat NU secara kolektif dan ditutup dengan buka puasa bersama,” ungkapnya.
Terakhir, Imelda menambahkan bahwa ketika sebuah benang merah ditarik dengan rangkaian peringatan Harla oleh PW Fatayat NU maka terdapat makna filosophis yang mendalam yakni kehidupan perempuan yang layak harus dimulai dengan paradigma yang baik, sebab hanya perempuan yang cerdas yang dapat mengembangkan hidupnya.
Seni dalam kehidupan, lanjut dia, adalah kemampuan untuk selalu peduli terhadap lingkungan dan menjaga solidaritas kelompok, organisasi dan pengurus.
Laporan: IA