Sulbaronline.com,MAMUJU–Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, Mitthar Thala Ali, bersama tim Satgas penanganan ATS wilayah Mamuju, melaksanakan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kabupaten Mamuju, Rabu (26/7/2023).
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya Disdikbud Sulbar dalam menangani angka Anak Tidak Sekolah (ATS) yang dikoordinasikan hingga tingkat bawah. Kadisdikbud dan rombongan diterima langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kabupaten Mamuju, Saharuddin.
Pertemuan itu pun membahas sejumlah pemicu tingginya anak tidak sekolah di Sulawesi Barat. Salah satunya ketersediaan transportasi untuk akses anak didik ke sekolah yang selama ini masih menjadi kendala.
“Kita bahas berbagai hal tentang ATS, dan lebih spesifik tentang Bis Sekolah. Hal ini penting karena di Kabupaten Mamuju alat transportasi umum tidak ada mobil semacam angkot atau pete-pete yang relatif murah biayanya. Yang ada hanya transportasi online yang kalau untuk anak sekolah sangat tinggi biayanya, sementara kalau naik motor mereka belum dapat izin mengemudi,”terang Kadisdikbud Sulbar, Mitthar Thala Ali.
Mitthar menambahkan, koordinasi itu pun membuahkan hasil dengan adanya respon baik dari pihak Disdikpora Mamuju yang sedang mengupayakan pengoperasian kembali bus sekolah di tiap kecamatan.
“Alhamdulillah melalui Sekdis Disdikpora Mamuju, didapatkan informasi bahwa masalah bis sekolah di Mamuju yang lama tidak beroperasi, dalam waktu dekat akan segera beroperasi. Harapan kita semoga hal tersebut dapat segera terwujud, sehingga SPM kita bagaimana pemerintah memastikan masyarakatnya dalam hal ini anak-anak usia sekolah terlayani dengan baik,”tambahnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kabupaten Mamuju, Saharuddin menjelaskan, kendala anggaran pasca recofusing menyebabkan sejumlah bis sekolah di kecamatan tidak beroperasi.
Olehnya ia memastikan, di anggaran perubahan tahun ini, Pemkab Mamuju kembali menganggarkan untuk pebgoperasian bis sekolah di kecamatan.
“Belum beroperasi, kemarin beroperasi hanya sampai bulan empat karena ada recofusing anggaran. Jumlahnya itu 9 unit tersebar di kecamatan. Ada satu kecamatan ada yang dua unit busnya karena cakupannya luas seperti tommo, sampaga, papalang. Insya Allah perubahan ini ada anggarannya dan siap beroperasi kembali,”terang Saharuddin.(adv)