SULBARONLINE.COM, Mamuju — Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris mengunjungi korban kebakaran di Pondok Pesantren Darul Qur’an Nahdlatul Watan Gentungan, Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Kamis (30/3/23)
Kunjungan Sekprov Sulbar didampingi oleh Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Barat, H. Muhammad Rahmat Sanusi.
Dalan kunjungan itu, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris menyerahkan sejumlah kebutuhan dan perlengkapan, dan termasuk menyalurkan sejumlah bantuan kepada korban.
“Selaku Pemerintah kita menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini. Di balik ujian ini, semoga kita semua dapat bersabar,” ucap Sekprov Sulbar.
Kepada wartawan, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulbar mengaku, sebelumnya mendapat informasi peristiwa kebakaran sejak subuh tadi, dan pada pagi harinya langsung memerintahkan staf Dinsos Sulbar untuk melakukan assesment.
“Setelah saya mendengar kabar melalui WA (WhatsApp), bahwa ada peristiwa kebakaran di Ponpes Darul Qur’an Nahdlatul Watan Gentungan saya langsung perintahkan Bidang Linjamsos untuk melakukan assesment apa-apa saja yang dibutuhkan di sana,” kata Muhammad Rahmat Sanusi.
Setelah melakukan assesment, Kadinsos Sulbar juga langsung menghadap kepada Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris.
Sekprov Sulbar, kata Rahmat, langsung memerintahkannya agar segera turun bersama-sama ke lapangan.
“Setelah itu saya langsung menghadap Pak Sekda, dan Pak Sekda langsung memberikan respon. Kami turun sama-sama dan mengunjungi lokasi Pondok Pesantren Darul Qur’an Nahdlatul Watan Gentungan,” sebut Rahmat.
Dalam kunjungan itu, kata Rahmat, Sekprov menyerahkan sejumlah kebutuhan dan perlengkapan kepada korban.
“Jadi Pak Sekprov serahkan bantuan berupa tenda, permakanan, alat dapur, terpal, piring, makanan siap saji, kasur, pulbet, sarung, baju seragam, paket family, alat mandi dan kebutuhan-kebutuhan lainnya,” jelas mantan Kepala Badan Kesbangpol Sulbar itu.
Tak lupa, Rahmat juga ikut meyampaikan duka yang mendalam atas peristiwa itu.
Diharapkan kepada instansi yang lain, termasuk masyarakat secara umum yang berkelebihan ikut membantu dan mengurangi beban warga pondok pesantren Darul Qur’an Nahdlatul Watan Gentungan.
“Ini ujian yang berat, apalagi di bulan puasa. Karena itu, saya berharap kepada kita semua dengan kerelaan hati ikut membantu saudara-saudara kita korban kebakaran di Pondok Pesantren Darul Qur’an Nahdlatul Watan Gentungan,” harap mantan Kepala DPM PTSP Sulbar itu
Seperti diketahui, kebakaran terjadi di Pondok Pesantren Darul Qur’an Nahdlatul Watan Gentungan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, yang terjadi pada Kamis (30/3/23) sekitar pukul 01.30 Wita.
Malam menjelang sahur itu tiba-tiba terjadi semburan api yang membuat panik para Santri dan pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur’an Nahdlatul Watan Gentungan.
Informasi yang berhasil dihimpun disebutkan, penyebab kebakaran diduga akibat electric short (konsletin listrik).
Kejadian ini menyebabkan 6 unit gedung di Ponpes tersebut tak ada lagi gedung yang tersisa. Diantaranya gedung yang terbakar adalah rumah pembina rusun,
asrama rusun, ruang dapur, rumah pembina, persiapan makanan santri, dokumen penting, fasiltas pondok untuk santri.
Dari 316 santri yang mondok, terdiri dari
siswa MTs 215 orang, siswa SMK 101 orang, dan 20 orang pembina pondok tidak ada korban jiwa, hanya satu ustadz yang luka bakar, yakni ustadz Sarjan.