SULBARONLINE.COM, Jakarta — Rapat Kerja Nasional Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI memasuki Hari kedua. Setelah hari pertama mendapat materi “Sosialisasi AD/ART Dharma Wanita Persatuan”, “Beauty Class”, dan “Pengembangan Kepribadian”, kini para peserta mendapat pemaparan Program tahun 2023 DWP Kementerian Agama.
Ketua DWP Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, Hj. Armida H. Siregar bersama seluruh Ketua DWP Kanwil Kemenag se-Indonesia hadir mendengarkan dengan seksama penjelasan Latifatul Khasanah selaku narasumber terkait program-program DWP Kemenag, Minggu (05/02/2023)
Beberapa program yang dipaparkan antara lain; program jumat berkah, santunan untuk fakir miskin dhuafa dan anak yatim, pembinaan keorganisasian kegiatan khataman Al-qur’an di bulan Ramadhan, mengadakan Test IVA untuk seluruh anggota DWP, sosialisasi pembukaan toko online DWP, kantin halal bekerjasama dwngan BPJPH, pemberdayaan perempuan/UMKM, sosialisasi SPAK, beasiswa pendidikan bekerja sama dengan BAZNAS, pendataan RA dan donor darah.
“Harapannya jajarannya DWP Kemenag Sulbar bisa mewujudkan program-program ini. Begitu juga di daerah-daerah. Lebih penting dari itu, semoga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Dengan kerja sama yang baik, pekerjaann kita bisa dilaksanakan dan bermanfaat,” ungkap Hj. Armida.
Untuk menyukseskan program-program tersebut dibutuhkan koordinasi dan sinergitas berbagai pihak.
“Selama ini DWP hadir mandiri namun demikian tidak menutup kemungkinan adanya kerjasama dengan pihak lain agar organsasi ini bergerak lebih dinamis dan semakin bermanfaat bagi anggota dan masyarakat luas,” jelasnya lebih jauh.
Termasuk, lanjut dia, salah satunya isu stunting, karena Sulbar berada di peringkat kedua tertinggi kasus stunting.
Berdasarkan hal ini, Hj. Armida meneruskan pesan Penasihat DWP untuk peka pada kasus ini, buka matanya lebih lebar, lihat lingkungan sekitar agar kasus yang sekarang lumayan tinggi ini dapat di tekan.
Lebih peka terhadap penyebabnya karena banyak penyebab stunting, salah satunya adalah angka pernikahan anak, diikuti angka perceraian yang juga tinggi.