SULBARONLINE.COM, Mamuju – Kabid SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Faezal mengatakan, program penuntasan Anak Tidak Sekolah atau ATS menjadi titik perhatian pemerintah.
Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Muhammad Faezal menjelaskan, Pendidikan di sekolah juga berusaha agar peserta didiknya senantiasa berada dalam keadaan baik. Utamanya, kebutuhan peserta didik untuk memenuhi tugas tanggung jawab pendidikan guna menunjang proses pembelajaran.
“Bagaimana proses pelayanan pendidikan di sekolah-sekolah itu menunjang anak tidak sekolah, jadi kalau sekolah-sekolah itu bisa berjalan dengan baik, mengurangi anak yang putus sekolah,” jelasnya, saat ditemui dikantornya, Rabu (15/1/23).
Muhammad Faezal menjelaskan, Program ATS Pemprov Sulbar kini menjadi prioritas tahun 2023. Penjaringan data Anak usia sekolah dikarenakan putus sekolah untuk mendapatkan layanan pendidikan pada jalur formal maupun nonformal.
Hal demikian dilakukan agar kembali ke sekolah atau mengikuti program pendidikan kesetaraan dan kursus pada satuan pendidikan kesetaraan.
“Sekarang sudah ada semacam pendataannya dan sudah ada data anak putus sekolah. Selain data itu di mutakhirkan, tentu kita mengambil langkah agar anak putus sekolah semakin berkurang,” urainya.
Kata dia, langkah tersebut masuk dalam manajemen kinerja Pemprov Sulbar melalui dinas pendidikan. Sebab ATS tersebut menjadi titik perhatian.
“Artinya bahwa itu menjadi titik perhatian disegala aspek pelayanan pendidikan dijalankan dengan baik, bagaimana manajemen kepegawaian, sarana persarana dan SDM, sehingga pelayanan terhadap siswa itu bisa menjadi berkualitas,” kuncinya.