SULBARONLINE.COM, Mamuju – Momentum Hari Pers Nasional (HPN) ke 38 Tahun dimanfaatkan Ikatan Jurnalis Sulawesi Barat menggelar dialog publik. Mengangkat tema “Pandemi pulih, pers bangkit dalam rangka mendukung Sulbar sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN)”.
Dalam dialog itu, wartawan senior Sulawesi Barat Adi Arwan Alimin mengatakan, Sulbar penyangga IKN dapat diwujudkan pemerintah melalui langkah kongkrit lebih teknis baik 0rganisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun seluruh stakholder terkait.
Dalam dialog yang berkembang ia menyampaikan saran. Pemerintah dapat melakukan langkah-langkah kongkrit dengan memperbesar akses laut. Jalur penghubung dinilainya penting,
“Sebagai warga di Sulawesi Barat ini, misalnya paling tidak kita memperbesar pelabuhan,” jelasnya, dalam kesempatan dialog tersebut yang digelar di hotel maleo convention center Mamuju, Kamis (9/2/23).
Adi Arwan Alimin yang juga Komisioner KPU Sulbar juga menyebutkan Branding komoditas. Sebagai strategi program penyangga IKN, 6 kabupaten di Sulbar. Sementara visi dan misi gubernur sejalan dengan hal ini.
“Branding komoditas yang disampaikan pemerintah kita juga mesti lebih teknis. Misalnya Mamuju apa, dan Majene komoditas apa. Atau kita juga membaca visi dan misi Gubernur, salah satunya 1 desa satu komoditas, tapi itu susah dicapai paling tidak 1 komoditas, 1 kabupaten,” jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim mengatakan, pers menjadi lokomotif pembangunan IKN. Pembangunan Ibu Kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan bagian dari transformasi besar yang dilakukan oleh pemerintah.
“Pers menjadi lokomtif masa depan Sulbar, dan diharapkan bisa mengambil peran, dan pada posisi itu pemerintah harus ikut bertanggungjawab untuk memberikan peran lebih maksimal,” tegasnya.
Keterbukaan informasi publik undang-undang nomor 14 tahun 2008. Insan pers menjadi agen pelopor perubahan. Aspek fundamental juga demikian.
“Karena itu kita berharap, sinergitas antara pemangku kebijakan, maka jurnalis atau pun media massa menjadi penentu masa depan Sulbar,” tutupnya.