SULBARONLINE.COM, Mamuju — Warga miskin di Sulawesi Barat terus bertambah. Itu sesuai data dari Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat.
BPS Sulbar mencatat angka kemiskinan Sulbar pada September 2022 sebesar 169,26 ribu jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 3,54 ribu jiwa jika dibandingkan Maret 2022.
Sekprov Muhammad Idris mengatakan indikator yang digunakan BPS hampir sama selama ini terjadi. Pertama, penyebabnya dua tahun mengalami pandemi Covid-19.
“Pertumbuhan ekonomi juga mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan angka kemiskinan,” kata Idris, seperti yang dilansir dari Tribun.
“Data-datanya harus presisi. Istilahnya harus ketahuan betul dimana dan tim juga harus memahami betul,” tambah Idris.
Termasuk, kata dia, terkait pemulihan pascabencana yang masih bermasalah di Mamuju. Selain itu, beberapa anggaran lambat disalurkan karena persoalan datanya.
“Inilah menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih profesional terutama di kabupaten,” pungkasnya.
BPS Sulbar mengeluarkan data bahwa beberapa faktor mempengaruhi naiknya angka kemiskinan.
“Rokok kretek filter menjadi komoditi urutan kedua yang memberi pengaruh besar pada kenaikan Garis Kemiskinan (GK) Sulbar pada September 2022. BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan,” jelas Mukrabin.