SULBARONLINE.COM, Mateng – Kolaborasi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Air Bersih dengan Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), sangat dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng).
Kepala Bappeda Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Ishaq Yunus menjelaskan, Pemerintah berkewajiban menyediakan akses air bersih kepada seluruh masyarakat, sesuai amanah Undang-undang yang kemudian dituangkan dalam standar pelayanan minimal.
“Ada dua yang bisa menggerakkan pemenuhan itu, yaitu UPTD air bersih dan Pamsimas. Kita berharap UPTD air bersih dibawah naungan Pemda harus mampu bekerjasama dengan Pamsimas, karena sebagai wujud kesungguhan pemerintah pusat bagaimana menyediakan akses 100 persen air minum bagi masyarakat, bahkan pemerintah pusat juga menggelontorkan anggaran melalui kegiatan Pamsimas yaitu penyediaan air minum dan sani tasi,” ujar Ishak, Jumat (2/8).
Ishaq menyebut, salah satu faktor yang menyebab angka kemiskinan adalah faktor kurangnya ketersediaan air minum dan sanitasi. Ia berharap masyarakat bisa menikmati air bersih sehingga mampu hidup sehat, digunakan untuk aktifitas sehari-hari seperti mandi, mencuci dan memasak.
“Itu harapan kita kedepan, begitu juga dengan sanitasi. Dengan program sanitasi itu kita mengajarkan masyarakat berprilaku hidup sehat. Kedua hal itu menjadi perhatian kita kedepan,” ungkapnya.
Ishak menambahkan, pihaknya juga telah menggelar rapat koordinasi Kamis (1/8) kemarin, untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi permasalahan pelayanan air bersih di masyarakat, baik yang dilakukan oleh UPTD air bersih maupun Pamsimas.
Dari 54 desa yang ada di Mateng menurut Ishak, masih ada sejumlah desa yang tidak memiliki sumber air bersih. Menurutnya, tak ada pilihan selain kolaborasi antara UPTD air bersih dengan menyambungkan pipa yang dikerjakan oleh Pamsimas.
“Untuk mengatasi masalah desa-desa yang tidak memiliki sumber air bersih, kedepan kita berupaya agar air bersih yang disediakan oleh UPTD air bersih bisa disalurkan ke masyarakat yang ada di desa melalui program Pamsimas. Saya kira dengan kaloborasi UPTD air bersih dengan Pamsimas maka pemenuhan akses itu akan bisa kita penuhi secara bertahap, kenapa bertahap karena keterbatasan anggaran,” pungkasnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupateng Mamuju Tengah, H. Askary Anwar juga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan air minum dan sanitasi 100 persen bagi seluruh penduduk Indonesia, atau dikenal dengan Universal Akses.
“Pencanangan target akses universal air minum dan sanitasi perlu didukung oleh berbagai pihak yakni Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Swasta dan Masyarakat,” ujarnya.
Kerjasama perlu dilakukan menurut Askary, sebab pendanaan dari APBD sangat terbatas sehingga tidak akan mampu menutupi seluruh kebutuhan pembiayaan yang diperlukan untuk investasi pengembangan sistem penyediaan air minum dan sanitasi.
“Strategi yang perlu dikedepankan adalah kolaborasi oleh berbagai pihak yang terkait dengan program dan pendanaan bagi penyediaan air minum dan sanitasi, untuk secara bersama-sama mendukung pencapaian target akses universal air minum dan sanitasi,” tuturnya. (hms/ysn/wan/Mursyid)