SULBARONLINE.COM, Mamuju – Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar (ABM), berharap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi, Kabupaten dan stakeholder yang terlibat dalam TPID, dapat bekerja sama dan mensinergikan kegiatan dalam pengendalian inflasi di Sulbar.
Hal itu disampaikan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, saat membuka Rapat Koordinasi dan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulbar, di ruang pertemuan lantai 2 Kantor Gubernur Sulbar, Senin (29/4/19).
Menurut Ali Baal, upaya mengawal tingkat inflasi di Sulbar dalam level yang rendah dan stabil menjadi sangat penting dilakukan.
“Kepada semua pimpinan perangkat daerah Sulbar dan instansi terkait lainnya, untuk selalu komitmen, konsisten dan bersinergi dalam melaksanakan program dan kegiatan yang mendukung pengendalian inflasi di Sulbar,” kata ABM.
Ia juga mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sulbar yang tumbuh positif dan berkesinambungan, dapat dicapai melalui stabilitas harga yang tercermin dalam tingkat inflasi di Sulbar.
Meski demikian, sambungnya, aktivitas kegiatan ekonomi di daerah ini masih dihadapkan pada berbagai persoalan mendasar, seperti rendahnya konektivitas dan efisiensi sistem logistik, tingginya ketergantungan produktivitas pangan pada faktor cuaca.
Selain itu, lanjut dia, struktur pasar yang terdistorasi merupakan tantangan terbesar bagi terjaganya stabilitas harga, yang akibatnya perkembangan harga di daerah masih rentan dipengaruhi oleh gejolak disisi pasokan.
Disamping itu, kata Ali Baal, dapat juga dilihat dari berbagai pengalaman sebelumnya, yakni kebijakan strategis pemerintah di bidang harga, seperti penetapan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tarif tenaga listrik (TTL) dan cukai rokok cenderung diikuti perubahan harga-harga umum di daerah.
“Adanya berbagai persoalan itu, maka upaya pencapaian sasaran inflasi memerlukan koordinasi yang kuat antara kebijakan moneter, fiskal dan sektoral, termasuk juga kabijakan pemerintah daerah, demi menghasilkan paduan kebijakan yang saling mendukung,” tuturnya.
Disebutkan, inflasi Sulbar di sepanjang 2019 berada pada level rendah dan stabil, sehingga dapat mendukung terget inflasi nasional sebesar 3,5, persen, kurang lebih satu persen.
Ia pun berharap, melalui kegiatan tersebut menjadi langkah nyata menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan konkrit dalam pengendalian inflasi di Sulbar dan mendorong peningkatan kapasitas perekonomian secara nasional.
Kepala Biro Ekbang Setda Sulbar, Safaruddin SDM, menyampaikan, menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil, menjadi tanggungjawab semua pihak.
“Selain itu, untuk mencapai sasaran inflasi yang rendah dan stabil, diperlukan sinergitas dan koordinasi yang baik antara semua perangkat daerah dan stakeholder terkait, baik ditingkat provinsi maupun kabupaten,” pungkasnya. (Advertorial).