Taufiq Agus Serap Aspirasi Warga Desa Pololereng dan Lamba-lamba

SULBARONLINE.COM, Mateng — Setelah menggelar reses di Salugatta dan Karossa, anggota DPRD Sulbar dapil Mamuju Tengah (Mateng) H.Taufiq Agus kembali menggelar reses atau kunjungan kerja di desa Pololereng dan desa Lamba-lamba Kecamatan Pangale, Mateng.

Reses di Pololereng dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Februari 2021. Sementara di desa Lamba-lamba reses dilaksanakan pada Rabu,10 Februari 2021.

Seperti biasa, ratusan warga kembali hadir pada kunjungan kerja tersebut. Hadir pula tokoh masyarakat, para kepala dusun, aparat desa, tokoh pemuda dan tokoh agama.

Warga desa Pololereng menyampaikan sejumlah aspirasi kepada politisi partai Golkar, Taufiq Agus. Mereka meminta perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan, rumah ibadah hingga kebutuhan pertanian seperti pupuk dan bibit.

Ada 12 daftar aspirasi masyarakat desa Pololereng yanh diusulkan dalam kegiatan itu, antara lain:

1. Permintaan fasilitasi terkait bantuan sosial (jaring pengaman sosial)
2. Permintaan bantuan Infrastruktur jalan
3. Permintaan bantuan pembangunan jalan produksi
4. Permintaan bantuan pembangunan transportasi jalan (jembatan yang menghubungkan Pololereng ke Polocamba
5. Permintaan pembukaan jalan tani
6. Permintaan bantuan rumah ibadah (Masjid)
7. Permintaan bantuan pembangunan parit (cuci parit)
8. Permintaan bantuan pupuk pertanian merek Poska
9. Permintaan fasilitasi terkait Insentif para Kepala RT yang tidak masuk pada Struktur Pemerintahan Desa
10. Permintaan bantuan Bedah Rumah
11. Permintaan bantuan program listrik gratis (Kilometer)
12. Permintaan bantuan Kopra.

Di tempat terpisah, warga desa Lamba-lamba juga menyampaikan sejumlah keluh kesah kepada Taufiq Agus.

Di acara reses tersebut masyarakat setempat berdialog dan mengapresiasi kedatangan anggota DPRD Sulbar Taufiq Agus.

Masyarakat desa Lamba-lamba sangat membutuhkan tanggul pemecah ombak dan tanggul pengaman untuk menghindari abrasi di area pemukiman warga.

”Desa Lamba-lamba ini pak kebetulan berada di dekat pantai, jadi sangat rawan dengan abrasi. Sehingga kami sangat membutuhkan tanggul. Kami berharap pemerintah dan DPRD memperhatikan kampung kami,” kata Udin, salah satu warga di sana.

Selain tanggul, warga setempat juga meminta pembangunan jalan, kebutuhan pertanian seperti pupuk, dan pengadaan bibit sawit.

Berikut 9 poin usulan warga Desa Lamba-lamba:

1. Permintaan bantuan tanggul pemecah ombak
2. Permintaan bantuan perbaikan jalan poros desa lamba-lamba
3. Permintaan bantuan tanggul Abrasi
4. Permintaan bantuan pembangunan jalan dan jembatan yang menghubungkan Desa Lamba-lamba dengan Desa Kombiling
5. Permintaan bantuan pupuk pertanian dan perkebunan
6. Permintaan bantuan terhadap nelayan berupa tambak
7. Permintaan bantuan pupuk jagung poska dan urea, NPK seperti merek Sumo, perkasa dan super
8. Permintaan bantuan Bioplap desa Lamba-lamba
9. Permintaan bantuan dibidang perkebunan berupa bibit kecamba Sawit.

Mendengar seluruh masukan dan aspirasi masyarakat di dua desa itu, legislator Golkar Taufiq Agus menegaskan siap memperjuangkan seluruh aspirasi masyarakat tersebut. Namun Taufiq miminta masyarakat agar tidak memaksakan khendak karena program yang diusulkan tidak serta merta lansung bisa masuk ke dalam APBD Sulbar.

“Jadi proses memasukkan program ke APBD itu tidak mudah, prosesnya panjang. Seluruh hasil reses saya ini akan kami usulkan secara umum dalam forum Musrenbang di Pemprov.Sulbar. Setelah di usulkan maka akan di pilah oleh Bappeda yang mana yang bisa masuk dan yang mana tidak, mana masuk kewenangan Pemprov dan mana yang tidak. Jadi kasarnya semua usulan yang masuk akan disortir dan ditentukan skala prioritasnya. Kalau usulan bapak/ibu masuk menjadi kewenangan pemerintah provinsi maka tugas saya di DPRD memperjuangkannya,” jelas Taufiq Agus di hadapan warga.

Taufiq Agus juga menjelaskan kepada warga kondisi APBD Sulbar yang saat ini kian lesu karena adanya pandemi Covid-19 dan musibah gempa yang menimpa Mamuju dan Majene.

“Karena Covid ini banyak anggaran kita di potong dari pusat, bahkan hampir setengahnya. Belum lagi saat ini kita menghadapi musibah gempa yang tentu akan membebankan APBD Sulbar. Jadi bapak/ibu mohon bersabar kalau ada usulannya yang belum bisa masuk tahun ini atau tahun depan karena kondisi keungan kita seperti ini,” tutup politisi muda partai Golkar itu.