SULBARONLINE.COM, Palu — Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Barat, H. Taufiq Agus rupanya telah berkunjung ke Kantor Balai Sungai Wilayah III Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), beberapa waktu lalu.
Kunjungan kerja Taufiq Agus ini dilakukan dengan memboyong sejumlah Kepala Desa (Kades) di Mamuju Tengah (Mateng), seperti Kades Babana, Arifuddin Adhyn Ahmad, Kades Tasokko, Taslim, Kades Kombiling, Haspanuddin, Kades Lara, Ahmad Zam, Kades Pangale, M Kasim, dan tokoh masyarakat M Anwar Nur.
Kegiatan yang dilaksanakan dan diterima oleh Kepala Sub Bagian Umum dan Tata Usaha bersama para Kepala Satker Balai Sungai Wilayah Sulawesi III .
Menurut Taufiq Agus, kunjungan ini dilakukan untuk menyampaikan permaslahan yang sering dialami sejumlah Desa di Mamuju Tengah terkait masalah daerah aliran sungai.
“Pokok permasalahan yang dialami masyarakat yang berada di wilayah daerah aliran sungai adalah ketidaktenangan dan kekhawatiran yang sewaktu-waktu akan terjadi bencana yang mengancam wilayah tempat tinggal dan pertanian perkebunan akibat daerah aliran sungai,” kata Taufiq, Jumat (28/10/22).
Sehingga, menurut Taufiq, kunjungn itu dalam rangka koordinasi terkait penanggulangan banjir sungai serta tindak lanjut pembangunan dan program kegiatan Balai Sungai Wilayah Sulawesi III di Wilayah Kabupaten Mamuju Tengah.
Politisi muda Partai Golkar itu menyebut, seperti kondisi daerah aliran sungai Karama, Kecamatan Pangale yang saat ini sangat kritis dan membahayakan pemukiman penduduk dan lahan pertanian di Desa Kombiling jika terjadi banjir.
“Bahkan aktifitas masyarakat di desa tersebut terisolir akibat jalan penghubung antar desa terputus karena luapan sungai akibat banjir, dan permasalahan ini hampir setiap tahun terjadi,” sebutnya.
Selanjutnya, kata dia, kondisi daerah aliran sungai yang berada di Desa Lara, juga mengalami hal yang sama. Akibat luapan sungai tersebut berdampak pada pemukiman masyarakat dan lahan pertanian, bahkan sudah sering menelan korban jiwa dan mengancam ruas jalan negara akibat terkikisnya daerah aliran sungai tersbut.
“Juga kondisi bangunan tanggul laut dan tanggul sungai di Desa Babana yang dikerjakan oleh Balai Sungai Sulawesi III, belum menyelesaikan masalah, sebab kedua tanggul tersebut belum mampu menahan air yang masuk ke wilayah pemukiman masyarakat, sebab masih ada sekitar 100 meter yang belum ditanggul untuk menghubungkan kedua tanggul tersebut,” jelas Taufiq.
Lalu, sambung Taufiq, kondisi sungai Kalia Desa Tasokko, di mana pada saat hujan deras, sungai tersebut meluap sampai ke pemukiman masyarakat dan perkantoran Desa Tasokko.
“Untuk itu diharapkan kepada Balai agar melakukan normalisasi sungai dimaksud dengan membuat tanggul pengaman,” harapnya.
Setelah mendengarkan masukan, saran dan tanggapan dari peserta rapat, maka pihak Balai akan menindaklanjuti usulan yang disampaikan oleh DPRD Provinsi Sulawesi Barat dan masyarakat Mamuju Tengah untuk dimasukan dalam perencanaan tahun mendatang dengan dilampiri dokumen-dokumen pendukung.
DPRD Provinsi Sulawesi Barat juga akan mengawal usulan program kegiatan Balai dan berkoordinasi dengan Komisi V DPR-RI.
Laporan: Hasanuddin