SULBARONLINE.COM, Mateng — Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulawesi Barat terus bergerak untuk menangani masalah 4+1 di Sulawesi Barat.
4+1 adalah masalah Stunting, Perkawinan Anak, Kemiskinan Ekstrem, Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Inflasi.
Dipora Sulawesi Barat kali ini menyasar Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Jumat (29/9/23).
Dalam kegiatan itu, Dispora Sulbar didampingi para Kepala Bidang (Kabid) Dispora Sulbar, kemudian Bhabinkamtibmas Desa Tasokko, Babinsa, tim Puskesmas Desa Lara, perwakilan sejumlah Desa se Kecamatan Karossa, Bidan Desa Tasokko dan unsur lainnya.
Kepala Dispora Provinsi Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi DM mengatakan kegiatan penanganan masalah 4+1 ini dilaksanakan dengan membagikan 85 paket beras dan telur kepada warga penerima.
Safaruddin menyebutkan, sesuai data awal di Kecamatan Karossa sebanyak 113 penderita stunting. Namun, setelah didata ulang atau divalidasi, maka ada perubahan data di beberapa Desa terutama di Desa Tasokko.
“Data awal yang kami terima itu yang umur 2 tahu ke bawah hanya 22 anak stunting khususnya di Desa Tasokko, dan sekarang meningkat menjadi 31. Ini untuk data sementara. Data di Desa lain lagi disingkronkan juga,” sebut Safaruddin.
Selain pemberian paket beras dan telur, Safaruddin mengaku, pihaknya juga membagikan khutbah seragam di Kecamatan Karossa untuk sosialisasi permasalahan pernikahan dini dan anak tidak sekolah.
“Khutbah ini sebagai upaya untuk memberikan pencerahan kepada publik agar tidak menikah muda dan pentingnya melanjutkan pendidikan sesuai tuntunan Agama,” katanya.
Tak hanya itu, menurut Safaruddin Dispora Sulbar juga membagikan bantuan olahraga kepada masyarakat sebagai upaya untuk mendorong masyarakat lebih aktif berolahraga dan menjaga kesehatan.
“Ini untuk menjaga jasmani tetap sehat dan bugar. Kita membagikan bola ke masyarakat per Desa, baik bola kaki sebayak 11 bola dan 4 bola volly. Ini dibagi di beberpa desa di Kecamatan Karossa, baik yang diserahkan lansung maupun diberi kepada para kepala desa atau kepaka Dusun untuj dipergunakan di Desanya masing-masing,” jelasnya.
Mantan Sekretaris DPRD Sulbar ini berharap, gerakan tersebut dapat mengurai persoalan 4+1, utamanya persoalan stunting yang masing menjadi masalah utama saat ini di Sulbar.
“Harapan kita sesuai arahan Persiden dan harapan Penjabat Gubernur agar Sulbar kita bebas stunting 2024 tau 2025, Insya Allah. Karena itu, kita jangan pernah berhenti untuk melakukan hal-hal yang baik di masyarakat untuk kualitas Indonesia di masa depan,” harapnya.
Safaruddin menambahkan, dalam penanganan 4+1, Dispora Sulbar mempunyai tanggung jawab untuk 2 Kecamatan, yakni Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah, dan Kecamatab Sendana, Kabupaten Majene.
“Dan Alhamdulillah kita sudahselesaikan target sesuai data awal, tapi mungkin belum tuntas karena masih ada perubahan data di lapangan, dan insya Allah kita akan selesaikan. Mari bergerak bersama menyelesaikan masalah 4+1,” tutup mantan Kadis Kominfo Sulbar ini.