SULBARONLINE.COM, Mamuju – Pemindahan Ibu kota negara belum ditetapkan oleh pemerintah mengenai tempat yang pasti, namun masyarakat Sulawesi Barat tak perlu berkecil hati untuk menyulap Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat, Mamuju sebagai Ibu Kota Negara.
Sekretaris daerah Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris menyebutkan, mencontoh negara maju didunia memindahkan ibu kota negara ke daerah yang tidak lengkap Infrastruktur bukan menjadi sebuah kendala.
“Infrastruktur itu dibangun, kita tidak boleh jadikan alasan karena seperti contoh di beberapa negara itu memindahkan ibu kotanya ke daerah yang belum lengkap Infrastrukturnya, Contoh, Putra Jaya di Malaysia, Rio De Jeneiro di Brazil, Kazakstan, dan di Vietnam, itu semua daerah-daerah kosong yang resiko sosialnya kalau kita masuk ke situ rendah.” Ungkapnya di Rujab Sekprov Sulbar, Kamis (23/5/19).
Dijelaskan Sekprov Sulbar, potensi rawan bencana tidaklah penting dan luas lahan Mamuju memang kalah akan tetapi, Ibu kota Negara tak selalu mencari dataran rendah, serta tak menjadi soal untuk dominan jadi calon terkuat. Bahkan kandidat lain, punya potensi rawan bencana tersendiri.
“Yang dimunculkan itu rawan bencana, dan daerah dengan dataran rendah, itu bukan menjadi alasan, kita ini daerah maritim punya laut yang luar biasa, kita posisi tengah dan tidak berbatasan negara lain dari aspek kemananan, ” sebutnya.
Muhammad Idris mengatakan, Sulawesi Barat adalah Indonesia Sentris, dimana pemerintah melihat dalam konteks lebih luas, menyatukan dan memperkuat identitas satu bangsa dan tanah air serta pemerataan pembangunan.
“Alasan paling penting mengapa demikian dia bisa menjadi Indonesia Sentris, mewakili spirit off Indonesia, kalau Indonesia sentris itu kita tidak bicara kesukuan tapi dimana titik tengah representative,” jelasnya
Disebutkan Muhammad Idris, mengenai Tim Nasional yang meninjau langsung Mamuju, akan turun setelah lebaran pada bulan Juni 2019 ini.(Adr/)
