Staf Ahli Kemendag Pantau Ketersediaan Bahan Pokok di Mamuju

MAMUJU-Staf Ahli Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Bidang Pengamanan Pasar, Sutriono Edi, melakukan monitoring ketersediaan bahan pangan di Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (24/4).

Didampingi Kepala Disperindagkop & UKM Sulbar, Amir Maricar, kunjungan Sutriono dimulai di Gudang Bulog Sub Divre Mamuju, hingga memantau harga bahan pokok di salah satu supermarket di Mamuju.

“Kedatangan kami untuk memonitor di lapangan bagaimana kesiapan Bulog menjelang puasa dan lebaran. Sudah dicek dan cadangannya cukup banyak untuk beras sampai hari ini 900 ton akan masuk, cukup sampai dan setelah lebaran, bahan pokok disini nampaknya sudah siap,” terang Sutriono Edi saat diwawancarai awak media.

Selain melakukan monitoring bahan pokok, Sutriono Edi juga membenarkan, bahwa pihaknya bakal menggelar Rapat Koordinasi jelang hari besar keagamaan nasional, bersama pemprov Sulbar, satgas pangan, dan pihak Bank Indonesia, Kamis (25/4) besok.

Staf Ahli Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Bidang Keamanan Pasar, Sutriono Edi, memonitoring bahan pokok di Hipermart, Maleo town Square Mamuju.(Foto:Mursyid)

“Hipermart kan juga jual beras, minyak goreng dan sebagainya. Kita mau cek juga harganya sesuai HET (harga eceran tertinggi.red) gak? jumlahnya memadai gak?sehingga yang punya bulog plus swasta, kalau lebih dari yang diperlukan, kan tenang semua nanti,”tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Barat Amir Maricar menyebutkan, selain pemerintah memastikan stok bahan pokok tersedia, juga gencar melakukan sidak terhadap bahan pokok yang dianggap kadaluarsa.

Hal ini dilakukan dalam rangka memastikan bahan pokok yang beredar dipasaran, layak konsumsi oleh masyarakat.

“Selalu itu rutin tiap bulan, kami bersama BPOM mengecek barang expired dan produk yang berlabel SNI. Kalau Ini dalam rangka penetrasi pasar, untuk memastikan ketersediaan bahan pokok. Malah kalau normal, stok digudang bulog itu bisa sampai dua puluh bulan, kecuali kalau ada bencana ya kita tidak bisa pastikan,” kunci Amir Maricar.(msd)