Siaturahmi Puang Makka Bersama Sesepuh NU dan Ansor di Rujab Wabup Mamuju

SULBARONLONE.COM, Mamuju – Mursyid Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makkasary, Syekh Abdul Rahim Assegaf Puang Makka jadi tamu istimewa Wakil Bupati Mamuju, H. Irwan Satyaputra Pababari, Minggu (4/8/19) malam ini.

Tokoh besar atau sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) asal Sulawesi Selatan (Sulsel) itu memenuhi undangan Wakil Bupati Mamuju di Rujabnya yang terletak di Jl. Ahmad Kirang, Mamuju.

Tak hanya Wakil Bupati Mamuju yang menyambut kedatangan Puang Makka. Maradika (Raja) Mamuju, H. Andi Maksum Djalaluddin Ammana Inda, sesepun NU yang juga Anggota DPRD Sulbar H. Almalik Pababari, sesepuh NU KH. Anwar Kamil dan H. Abd. Muin Saleh, Anggota DPR RI terpilih H. Arwan M. Aras Tammauni, serta puluhan pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser juga hadir di acara silaturahmi tersebut.

Acara silaturahmi diawali dengan makan malam bersama. Setelah itu, dilanjutkan dengan menyimak wejangan atau pesan-pesan Puang Makka kepada segenap Pengurus Ansor dan Banser di Mamuju.

Dalam kesempatannya, Syekh Abdul Rahim Assegaf Puang Makka, menyampaikan bahwa
tantangan NU di masa lampau berbeda dengan masa kini.

Tantangan dulu, kata Puang Makka memang agak keras, namun sekarang lebih berbahaya. Diibaratkan seperti penyakit yang tidak nampak tapi bisa menggerogoti ajaran-ajaran Ahlusunnah Wal Jama’ah yang selama ini jadi garis perjuangan NU.

“Dulu mungkin berbeda paham antara NU dan Muhammadiyah, tapi masih terjadi sipakatau sipakalaqbiq, dan masih ada adab. Muhammadiyah tidak mengkafirkan NU. Sekarang ini, banyak ormas Islam atau kelompok-kelompok tertentu yang berbeda paham dengan kita Ahlusunnah Wal Jama’ah tapi sudah tidak punya adab. Bahkan berani mengkapling surga hanya untuk mereka saja, dan kita ini tempatnya neraka semua. Jadi Surga akan sepi karena hanya mereka yang akan masuk surga menurut mereka,” kata Puang Makka.

Olehnya, tantangan kader-kader NU khususnya GP Ansor dan Banser ke depan makin rumit dan besar. Sehingga, diharapkan agar tetap banyak belajar dan istiqamah dalam berjuang sesuai yang digariskan oleh Ulama-ulama NU.

Perjuangan yang harus dijaga, tambah Puang Makka yang juga Dewan Penasehat Pimpinan Pusat GP Ansor ini, adalah perjuangan untuk terus mengawal ajaran Agama yang benar dengan memadukan budaya yang ada di Nusantara.

“Nahdlatul Ulama tetap menjaga dan memadukan adat istiadat atau budaya dengan dinulhaq atau Aqidah Islamiyah, tentu adat dan budaya yang tidak bertentangan dengan syariat Agama itu sendiri. Ini yang dibawa dan diboyong oleh ulama-ulama kita. Olehnya, kepada sesepuh NU, sahabat-sahabat dan segenap kader Ansor Banser di Mamuju harus menjaga ini dengan baik,” tegasnya.

Khusus kepada Irwan Satyaputra Pababari, Puang Makka berpesan agar membantu perjuangan, perkembangan dan kemajuan NU di Sulawesi Barat.

“Kepada anandaku atau adikku Irwan Pababari, sebagai warga NU maka jagalah NU, kembangkan dan majukanlah NU di Sulawesi Barat. In Sya Allah selalu ada berkah yang akan didapatkan,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Mamuju Irwan Satyaputra Pababari, merasa sangat bersyukur atas kedatangan tamu istimewa Puang Makka. Apalagi dihadiri juga oleh Maradika Mamuju, serta sesepuh NU di Sulbar, termasuk Ayahanda Irwan, H. Almalik Pababari yang merupakan pembesar NU di Mamuju.

“Sebagai warga Nahdliyyin, saya sangat bersyukur beliau bisa hadir. Dan ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh sepuh NU di Mamuju. Yang pasti ini hanyalah silaturahmi, tapi berkahnya In Sya Allah luar biasa,” ujar Irwan yang merupakan alumni Diklatsar Banser PAC GP Ansor Kecamatan Kalukku, Mamuju ini.

Di akhir acara, Puang Makka memimpin doa bersama untuk keselamatan daerah dan Bangsa Indonesia, serta mendoakan para sesepuh NU, kader Ansor dan Banser di Mamuju agar senantiasa dalam kondisi sehat dan diberi kemudahan dalam menjalankan tugas organisasi dan tugas sosial di Mamuju.