SULBARONLINE.COM, Polman — Tim penanganan pernikahan usia anak Sekretariat DPRD Sulbar melakukan kegiatan pembinaan promosi kesehatan dan konseling kesehatan reproduksi di Kantor Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Rabu (22/11/23).
Kegiatan ini berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi sulbar.
Sasaran peserta dalam kegiatan adalah pasangan usia subur di bawah usia 19 tahun.
Dalam acara tersebut, turut hadir Kepala DP3AP2KB Provinsi Sulawesi Barat beserta jajarannya, Sekcam Mapilli, dr Willi Khaleb Tobing, S.POG selaku dokter spesialis kandungan, dan Kepala Puskesmas Mapili.
Dalam sambutannya sekaligus membukan acara, Kadis DP3AP2KB Provinsi Sulawesi Barat, Hj. Djamila Haruna berharap agar kegiatan ini bermanfaat sebagai upaya dalam menekan tingginya angka stunting di provinsi Sulbar.
Ia memint agar setiap peserta yang hadir untuk turut aktif dlm memberikan kontribusi dan kerjasama yang baik dalm rangka meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik untuk provinsi Sulbar.
Menurut Djamila, sejauh ini masih banyak pernikahan usia anak yang belum terdata atau melapor untuk meminta dispensasi di KUA setempat.
Pada acara tersebut, juga diberikan pembekalan kepada peserta terkait dengan pentingnya memperhatikan kesehatan ibu dan anak pada pasangan pernikahan usua anak dan penggunaan alat kontrasepsi untuk menekan angka kelahiran anak. Materi itu disampaikan oleh dr. Ikhwan selaku sekretaris DP3AP2KB Provinsi Sulbar.
Dalam himbauannya, Ikhwan mengharapkan agar bagi pasangan yang saat ini sedang mengandung agar tetap memperhatikan kesehatan ibu dan anak dengan memeriksa secara rutin di Puskesmas setempat dan pasangan yang baru menikah agar dapat menunda kehamilan sampai saat usia yang tepat.
“Ini demi keselamatan ibu dan anak, dan dengan menggunakan alat kontrasepsi yang dianggap cocok untuk digunakan,” harapnya.
Kegiatan berlanjut di Puskesmas Mapili yang pesertanya rata-rata ibu yang berusia usia di bawah 19 tahun. Mereka semya didampingi oleh suaminya masing-masing.
Mereka melakukan pemeriksaan kandungan yang dilakukan oleh dr Willi yang merupakan dokter ahli kandungan sekaligus konseling kesehatan reproduksi.