SULBARONLINE.COM, Majene — Seorang pemuda berinisial MND (21), warga Lingkungan Passarang, Kelurahan Totoli, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar rumahnya, sekitar pukul 19.30 WITA, Rabu (26/5/2021).
Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena persoalan asmara, yaitu tidak menerima diputuskan oleh wanita pujaan hatinya.
Kejadian itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Majene, AKP Jamaluddin.
Jamaluddin menjelaskan, motif pelaku mengakhiri hidupnya karena persoalan asmara. Korban disebutkan kecewa dan tak terima diputuskan pacarnya, inisial HJ, seorang gadis asal Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
“Jadi hasil penyelidikan kami di Polres Majene, murni kasus bunuh diri. Motifnya karena putus dengan pacarnya. Korban kecewa dan sait hati,” kata Jamaluddin, saat dikonfirmasi, Kamis (27/5/2021).
Dia menambahkan, korban dan pacarnya masih sempat chatting dan video call melalui WhatsApp sebelum korban memutuskan gantung diri. DN bahkan sempat mengutarakan niatnya bunuh diri karena tidak terima diputuskan pacarnya.
“Jadi ada petunjuk di percakapan mereka. Ada bahasa dari korban kalau malam ini akan saya hadiri hidup saya kalau diputuskan. Jadi sempat Video Call,” ternag Jamaluddin.
Korban diketahui merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Jamaluddin mengakul, persoalan tersebut sempat diserahkan kepada pihak keluarga korban. Namun, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi.
“Jadi pihak keluarga korban semalam sudah membuat surat pernyataan tidak bersedia diautopsi, karena menurutnya sudah jalannya,” pungkas Jamaluddin.