SULBARONLINE.COM, Mamuju — Ratusan warga Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Mamuju, Senin (20/11/2023).
Massa aksi yang didampingi Himpunan Pelajar Mahasiswa Botteng (Hipmab) ini meminta kejelasan bantuan rumah rusak gempa bumi tahap dua yang belum jelas hingga saat ini.
Pantauan wartawan, massa aksi tiba pukul 10.00 Wita pagi. Mereka mengendarai mobil truk dan pik up yang ditumpangi massa aksi, ada pula yang mengendarai sepeda motor.
Setiba di depan pintu masuk Kantor Bupati Mamuju, mobil truk berwarna merah yang membawa massa berusaha menerobos masuk ke halaman kantor Bupati Mamuju.
Puluhan personel polisi dan Satpol PP Mamuju berusaha menghadang mobil yang dikendarai massa aksi tersebut.
Kubu massa aksi dan personel sempat saling dorong, namun tidak berselang lama, massa aksi melanjutkan orasinya.
Massa aksi juga merasa kesal dan kecewa, karena Bupati Mamuju Sutinah Suhardi tidak berada di Kantor.
Koordinator Lapangan, Defri menegaskan, aksi ini merupakan aksi yang kesekian kalinya dilakukan terkait kejelasan bantuan gempa tahap dua.
“Hari ini kami menilai Pemkab Mamuju (Bupati Mamuju Sutinah) gagal dalam mengawal bantuan gempa,” tegas Defri dalam orasinya.
Dia menyebutkan, pada Oktober 2023 lalu, Bupati Mamuju Sutinah Suhardi dan BPBD Mamuju telah mengeluarkan statemen di media bahwa bantuan tahap dua gempa akan segera turun.
Namun, kata dia, sampai hari ini bantuan tersebut belum ada kejelasan dari pemerintah daerah.
“Masyarakat selalu diiming-imingi dengan janji-janji palsu pemerintah, kami sudah muak mendengar janji-janji itu,” ungkapnya.
Massa aksi pun meminta agara Kepala BPBD Mamuju Muhammad Taslim agar dicopot dari jabatannya.