SULBARONLINE.COM, Mamuju – Aliansi Wartawan Sulawesi Barat dan Pemerhati Pers menggelar aksi demonstrasi damai di Kantor Polda Sulbar, di Mamuju, Senin (24/8).
Aksi tersebut digelar sejumlah insan jurnalis sebagai bentuk solidaritas atas kasus dugaan pembunuhan jurnalis kabardaerah.com, Demas Laira di Mamuju Tengah.
Sebelum menuju kantor Polda, puluhan jurnalis tv, radio, surat kabar dan online ini menyempatkan berorasi di perapatan jalan Ahmad Kirang Mamuju. Mereka juga mengumpulkan id card pers masing-masing sebagai simbol belasungkawa atas kematian Demas Laira.
“Apa yang menjadi tuntutan kita hari ini kawan-kawan, sebagai bentuk solidaritas kita atas kematian sahabat seprofesi kita Demas Laira. Diskriminasi terhadap jurnalis tidak boleh dibiarkan terjadi di Sulawesi Barat ini, kita mengutuk keras pelaku pembunuhan saudara Demas,” tegas Awaluddin DP, jurnalis TVRI yang juga sebagai koordinator lapangan dalam aksi ini.
Setidaknya ada tiga poin tuntutan yang disampaikan Aliansi Wartawan Sulbar dan Pemerhati Pers, diantaranya mendesak Polda Sulbar segera mengambil alih kasus dugaan pembunuhan jurnalis Demas Laira, mendesak Polda Sulbar membentuk tim khusus untuk mengusut tuntas kasus tersebut, serta mendesak Polda Sulbar segera menangkap pelaku dan mengungkap motif pembunuhan yang menimpa Demas Laira.
“Wartawan adalah pilar demokrasi yang dilindungi oleh Undang-Undang. Kami meminta kepada Polda Sulbar untuk memback up Polres Mateng atau mengambil alih langsung dengan membentuk tim menyelesaikan kasus ini. Kami percayakan sepenuhnya kepada penegak hukum,” tegas Ashari Rauf, Jurnalis Sulbaronline.com dalam orasinya.
Setelah di perempatan lampu merah Ahmad Kirang, Mamuju, massa aksi bertolak ke mako Polda Sulbar. Setibanya di sana, tepat di pintu masuk puluhan wartawan ini mencuci tangan dan mengukur auhu tubuh yang disiapkan oleh Polda Sulbar.
Kedatangan massa aksi di kantor Polda Sulbar, disambut langsung Kapolda Sulbar Irjen Pol Eko Budi Sampurno.
Didepan para pewarta, jendral bintang dua itu berjanji mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut.
“Apa yang dituntut saudara-saudaraku sekalian para insan pers kami sudah dilaksanakan. Kasus ini saya pimpin langsung dan saya sudah memberikan atensi kepada Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum),”sebutnya.
Eko Budi Sampurno mengatakan, perkembangan kasus ini sudah signifikan, untuk sementara motif bukan dugaan kegiatan jurnalistik.
“Tapi saya yakin kita bisa ungkap dalam waktu dekat ini. Saya berterimakasih atas aspirasinya, kami di sini akan bekerja maksimal. Insya Allah kami di sini akan komitmen apa yang kami kerjakan ini memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa, saya mohon doanya teman-teman,” terang Eko Budi.