SULBARONLINE.COM, Mamuju – Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut dua, Habsi Wahid dan Irwan Satya Putra Pababari menanggapi hasil debat publik Putaran pertama yang diselenggarakan KPU Kabupaten Mamuju di d’Male hotel yang disiarkan melalui streaming. Sabtu, (31/10/20).
Irwan Satya Putra Pababari, calon Wakil Bupati no urut dua dalam konferensi persnya bingung dengan penjelasan program visi-misi yang ditawarkan kompetitornya dalam hal regulasi pemakaian Kartu Mamuju keren.
“Berbagai pertanyaan yang kami lontarkan itu tak kami temukan jawabannya pada mereka,”jelasnya.
Calon Wakil Petahana ini juga mengatakan program yang dijanjikan Paslon No urut satu ini tidak akan berjalan meski siapapun kepala daerahnya sebab tidak ada juknis dalam menggunakan kebijakan seperti itu.
“Bagaimana mungkin dalam 1 kartu atau kebijakan dalam skala daerah bisa dimasukkan kebijakan dari pusat yang sebenarnya sudah punya sektor masing-masing, ini kan aneh dan masyarakat harus tahu itu,”lanjut Irwan.
Berbicara sektor perikanan, kelautan, pendidikan dan kesehatan, Irwan menjelaskan bahwa dalam pemerintahan itu punya juknis berbeda dan tidak akan bisa di masukkan dalam satu kartu.
Ia membeberkan, program Tina-Ado yang secara tekhnis sulit untuk diimplementasikan karena tidak bersifat secara meluas terhadap masyarakat dan cenderung kepada kepentingan politik serta tidak bisa dipertanggung jawabkan.
“Kartu ini tidak ada mekanismenya dan bersifat Individu karena tidak akan bisa mengcover bantuan yang bersifat kelompok, jadi tidak ada jalan untuk kartu itu bisa dijadikan program,”sebutnya.(*)