MAMUJU, SULBARONLINE.COM – Kepedulian Kapolda Sulbar, Brigjend Pol Baharuddin Djafar bersama jajarannya terhadap korban gempa di Kabupaten Mamasa patut diacungi jempol.
Sangat tanggap dan memperlihatkan sisi kemanusiaan yang tinggi kepada warga di bumi ‘Kondo Sapata Wai Sapaleleang’ itu. Maka tak heran, banyak orang bangga pada sosok Jenderal Bintang Satu itu.
Kapolda bersama rombongan berangkat ke Mamasa mulai hari Jumat (09/11/18) malam, usai menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Jurnalis Sulbar (IJS) yang ke-5, yang diselenggarakan di anjungan Pantai Manakarra, Mamuju.
Bersama rombongan, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu lewat Polewali Mandar (Polman) menuju Mamasa. Subuh, Kapolda dan rombongan tiba di Mamasa. Di sana, Baharuddin dan rombongan mengunjungi Posko pengungsi korban gempa di sejumlah titik.
Selama dua hari di Mamasa, sabtu Sore (10/11), rombongan kembali ke Mamuju melalui jalur Kecamatan Mambi sekitar pukul 15.00 Wita. sabtu malam Kapolda bersama rombongan tiba di Mamuju.
Kapolda Sulbar, Baharuddin Djafar saat menggelar konferensi pers, Selasa (13/11/18), menyampaikan bahwa jumlah pengungsi Mamasa secara keseluruhan yang diterimanya terhitung sekitar 18 ribu orang.
“Ada sekitar 18 ribu lebih yang terdaftar sebagai pengungsi. Sebagian berada di tenda juga ada di rumah penduduk di setiap Desa. Yang banyak di tenda ada di Sumarorong,” sebutnya.
Dari pantaunnya di setiap Posko, bantuan yang masuk dianggap mencukupi kebutuhan para pengungsi. Apalagi, kepedulian dari semua pihak, mulai dari Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan unsur Forkopimda di Sulbar sangatlah besar.
“Yang pasti waktu kita berangkat ke sana, sebelumnya sudah ada dari Polres seperti Polres Majene, Mamuju, Polman, TNI dan sebagainya. Itu sudah mendahului ke sana. Dan kita membawa bantuan yang cukup lengkap dengan perlatan. Layanan kesehatan di sana juga ada, termasuk dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar,” urai Baharuddin.
“Untuk bantuan logistik, juga masih terus berdatangan dari berbagai pihak. Ada juga dari luar daeah Sulbar seperti dari Pinrang, Enrekang, dari Bank, dan lain-lain,” sambungnya.
Pembagian yang dilakukan di posko juga dinilai terarah dan sangat adil. Bahkan, pengurus Posko dianggap sangat amanah dalam menjalankan tugas.
“Di setiap posko yang kami kunjungi itu petugasnya sangat amanah. Mereka adil dalam memberikan pelayanan ataupun membagi kebutuhan para korban,” ujarnya.
Hal lain yang dilakukan, kata dia,
adalah bertemu dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), para pendeta dan pihak Pemerintah. Tujuannya untuk meringankan beban psikologi yang dirasakan oleh warga.
“Jadi kita memprioritaskan FKUB dan para pendeta. Itu untuk menyentuh psikologi warga agar tetap bersabar dan tenang,” ucapnya.
Saat di Mamasa, Baharuddin bersama rombongan juga sempat merasakan gempa berkali-kali. Anehnya, gempa ini dirasakan berbeda dari gempa seperti biasanya.
“Agak lain bunyinya. Semacam guntur. Saat itu kami sedang shalat Dzuhur berjamaah di Masjid Raya Mamasa, langsung gempa 3,8 SR (Skala Richter). Selama kami di sana bahkan ada 4 kali gempa-gempa kecil. Allah SWT memperlihatkan kepada kami bahwa inilah yang dirasakan oleh saudara kita di Mamasa,” cerita Kapolda.
Untuk kerusakan akibat gempa, Kapolda menyebutkan hanya ada satu rumah yang rusak parah. Sementara, ada juga beberapa rumah warga yang rusak ringan.
“Kalau tingkat kerusakan, ada satu rusak berat sesuai laporan Kapolres. Rusak ringan ada beberapa. Kemudian, untuk korbannya Alhamdulillah tidak ada.
Kondisi sekarang, lanjut mantan Dir Inte Polda Sulsel ini, jumlah pengungsi kian berkurang. Namun, tetap saja setiap gempa terjadi, warga keluar dari rumah dan kembali ke posko pengungsian.
“Jadi memang mulai berkurang. Tapi kalau gempa terjadi, mereka keluar rumah dan kembali ke Posko lagi. Begitupun kalau sudah tenang lagi, mereka sebagian kembali lagi ke rumah keluarga atau ke rumah sendiri,” jelasnya.
Dalam kesempatannya menggelar Press Confrence, Kapolda juga tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih atas kontribusi para awak media yang senantiasa menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Apresiasi kami juga selaku penanggungjawab saat kunjungan ke Mamasa menyampaikan terimakasih kepada wartawan karena menyampaikan informasi secara proporsional dan memberikan informasi yang lengkap,” katanya. (Ashari)