SULBARONLINE.COM, Mamuju – Anggota DPR RI komisi X Ratih Megasari Singkarru mengatakan, Mamuju, Sulawesi Barat sebagai daerah memiliki potensi wisata mampu menarik wisata mancanegara (wisman) dan wishlist atau daftar keinginan prioritas. Tetapi mewujudkan ini juga disebabkan beberapa faktor hingga mindset yang harus diubah.
Ini diungkapkan Ratih Megasari Singkarru dalam Pesona kreasi seni dan Tradisi Sulawesi Barat di rumah adat Mamuju, Selasa (28/2/23). Kegiatan tersebut diselenggarakan Deputi bidang produk wisata dan penyelenggaraan kegiatan (events) kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif Badan Pariwisata ekonomi kreatif RI Kerja komisi x didukung dinas pariwisata Mamuju.
Ratih Megasari Singkarru mengungkapkan, hal itu mesti diimbangingi dengan sumber daya manusia dimiliki yang berhubungan langsung di sektor ini. Potensi keragaman budaya kemudian apa yang diperlihatkan perlu di eksplore lebih dalam.
“Mamuju sebagai daerah untuk wisman, siap tidak Mamuju mengedepankan potensi pariwisata, Bali kenapa kemudian berhasil, karena mereka tau nilai dari budaya dan pariwisata mereka, dan kita baru menuju ke arah itu,” ungkapnya.
Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamuju saat ini kini tengah berencana menata pulau Karampuang yang menjadi pusat destinasi wisata di pusat Ibu Kota provinsi ke 33 itu termasuk wisata bawah laut. Ratih mengatakan, upaya tersebut juga dipetakan.
“Pulau Karampuang mau dijadikan wisata bawah laut, jadi ini tanda sudah memiliki kemajuan sekali, dan beberapa titik dijadikan tempat wisata,” sebutnya.
Selain itu, kata dia Mamuju memiliki posisi strategis sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur. Kota Mamuju sangat beruntung. Namun peran Mamuju ke depan ditingkatkan menjadi lebih hebat. Ini menjadi tantangan sebagai daerah otonom.
“Beruntungnya kita masyarakat Sulbar, IKN sebentar lagi akan pindah, Mamuju jadi salah satu penopang, ini investasi luar biasa, ke depan 15 hingga 10 tahun, betapa harus majunya daerah ini berdampingan dan sangat dekat IKN,” urainya.
Menjadikan Mamuju daerah pariwisata regional dan global adalah sebuah misi yang dikerjakan pemerintah di daerah ini. Diperlukan perubahan mindset dalam melihat sektor pariwisata, dimana sektor ini pantas dijadikan penghulu kebijakan dan lokomotif pembangunan.
“Mindset harus diubah, kita harus berfikir IKN, masyarakat banyak yang akan pindah ke IKN, mereka kalau sudah di Ibu Kota pasti akan jalan-jalan ke luar dan Mamuju sebagai daerah terdekat harus sudah siap menerima orang-orang yang menginginkan perubahan dan suasana baru, tetapi mesti ada promosi, ” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Strategi dan Komunikasi Wisata Alam Budaya dan Buatan kementerian dan ekonomi kreatif (Kemenparekraf) RI, Firnandi Ghufron mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan komisi x DPR RI.
“Ini merupakan kolaborasi kami di kemantrian bersama dengan komisi X yang diwakili ibu Ratih, apresiasi setinggi-tingginya atas kerjasama dan dukungannya selama ini,” jelasnya.
“Lewat festival kreasi seni dan tradisi ini sebagai program pemberdayaan pelaku ekraf sebagai salah satu lokomotif kebangkitan pasca pandemi dan juga menerapkan prinsip dan kolaborasi dengan stakholder, agar kedepannya potensi-potensi wisata dan budaya khususnya di Mamuju ini dapat terus ditumbuhkembangkan,” terang Firnandi Ghufron.
Untuk diketahui hadir dalam kegiatan ini juga dihadiri, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Mamuju, Ariady Ikhsan, Kabid Pariwisata Disparbud Mamuju, Andi Syaiful, dan sejumlah pengelola sanggar seni dan budaya di Mamuju.