Polman Zona Merah Covid-19, Pagar Nusa Minta Pemkab Edukasi Warga

SULBARONLINE.COM, Polman – Pasca ditetapkannya Polman sebagai Zona merah Covid-19, masyarakat sontak dipanikkan oleh kondisi tersebut. Beberapa wilayah melakukan sweping di jalan, di desa serta di. lorong-lorong.

Tak hanya itu, keberadaan pasar menjadi mencekam karena kondisi yang kesannya saling usir terjadi sebagai bentuk respon masyarakat.

Kepanikan ini dimulai ketika tersebarnya foto selebaran yang berisi nama-nama pasien secara terbuka tanpa inisial yang terkonfirmasi terinfeksi Virus Corona.

Padahal dalam peraturan jelas menyebutkan bahwa tidak diperbolehkan menyebarkan data medis pasien. Lalu siapa yang harus bertanggung jawab atas kelalaian ini?

Situasi semakin mencekam saat kesemua pasien dijemput dikediamannya isolasi mandiri masing-masing, serta berimbas pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Ketua Pagar Nusa Provinsi Sulbar, Suryananda menghimbau kepada kadernya agar tidak latah pada persoalan ini, serta tetap berlatih pribadi di rumah masing-masing sampai kondisi membaik. Termasuk agar tidak ikut menshare data pribadi pasien.

Dia berharap jika kejadian ini benar adanya baikanya masyarakat tetap tenang. Pemerintah daerah diharapkan segera turun tangan memberikan edukasi kepada masyarakat, jangan sampai terjadi chaos yang tidak terkendali di masyarakat.

“Mohon pemerintah melakukan sosialisasi agar tidak mengkucilkan pembeli dan pedagang dari manapun yang dianggap zona khusus, dengan menyampaikan alasan bahwa tdak semua orang di tempat itu terkena virus dan virus tidak menyebar di udara,” harap Suryananda.

Aktivisi muda Nahdlatul Ulama (NU) ini juga meminta warga agar tidak saling mencurigai secara berlebihan yang berdampak pada hal-hal yang kurang baik. Cukup, kata dia, warga tetap menjaga jarak, pakai masker dan rutin cuci tangan saat transaksi dengan siapapun di pasar.

“Nah jika pembatasan pedagang ini telah ada dasar hukumnya, baiknya dilakukan sosialisasi agar kesannya bukan pengusiran. Karena ini (Pengusiran) terjadi di pasar,” tegasnya.

Olehnya, Suryananda meminta semestinya pemerintah daerah segera melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para pedagang, atau memasang atribut yang dapat dilihat oleh pedagang. Bahkan, untuk lebih optimalnya, aparat diturunkan

“Biar tidak terkesan ini sepihak dari kesepakatan pemerintah kecamatan dan masyarakt padahal tujuannya baik,” ucapnya.

Surya juga mengajak, semua warga tetap tenang dan jangan panik, apalagi pihak yg berwenang harus mengevalusiasi persoalan bocornya data medis pasien secara terbuka tanpa inisial. Inilah yang membuat kepanikan masyarakat.

“Mari bersama kita lawan Covid-19 sesuai prosedur yang dihimbaukan pemerintah, jangan bertindak gegabah dan kebablasan. Mari saling support dan tidak saling memojokkan,” tutupnya.