SULBARONLINE.COM, Mamuju – Pj Gubernur Sulawesi Barat Prof. Zudan Arif Fakrulloh mengatakan penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) di daerah ini membutuhkan keberanian dengan merevolusi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Ini dikatakan Pj Gubernur Sulbar saat membuka kegiatan Pembukaan Rapat Koordinasi Efektivitas Pelaksanaan Penerapan SPM Pendidikan Regional Sulawesi di Grand Maleo Hotel Mamuju, Rabu Malam, (5/7/23).
“Tindakan dan kebijakan dalam APBD yang harus kita revolusi. Misalnya di tempat kita ini salah satu penyebab anak tidak sekolah itu adalah karena sulitnya akses maka perlu ada mobil-mobil kayak bus umum itu di sekolah,” kata Zudan.
Zudan mengartikan, sudah saatnya merubah mindset dalam mengarahkan setiap program dan penganggaran dalam APBD. Ia menyebut, pendekatan yang dibutuhkan adalah affirmative policy dan affirmative action.
Hal sama juga dalam berlaku perbaikan kualitas guru melalui pemberian beasiswa untuk S1 S2 dan S3, serta pelibatan 29.000 ribu ASN mengintervensi 23.000 anak stunting di Sulbar, 48.000 ATS, serta terlibat dalam mengedukasi masyarakat tidak melakukan kawin muda.
“Jadi menyusun APBD nya diarahkan untuk penguatan IPM. Kita sentuh dulu manusianya,” kata Sekretaris BNPP itu.
Terkait ATS, menurut Zudan intervensi yang dilakukan dapat mengurangi 50 persen dari angka ATS Sulbar saat ini yang tercatat sebanyak 48.105 ribu jiwa.
“Kalau bisa kita dorong sampai dengan di bulan Desember itu bisa 50 persen masuk sekolah itu sudah luar biasa.Tapi perlu dukungan dari semua Kabupaten karena anak tidak sekolah kan bukan hanya SMA mulai dari SD , tadi ketemu yang SD SMP sampai dengan SMP nah ini yang harus kita lakukan,” tutup mantan Dirjen Dukcapil itu.
Pada pertemuan tersebut sebagai salah satu narasumber yaitu Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, hadir juga para pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar dan peserta rakor lainnya.