SULBARONLINE.COM, Mamuju – Terhitung dua belas hari menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Barat sejak dilantik 12 Mei lalu, Prof Zudan Arif Fakrulloh tidak membutuhkan waktu cukup lama menyapa masyarakat dalam tugas yang diemban sebagai Gubernur.
Pemimpin nomor satu di daerah ini, menyapa gabungan organisasi masyarakat, pemuda dan mahasiswa. Prof Zudan Arif Fakrulloh untuk pertama kalinya bertemu masyarakat, membangun silaturrahmi membentuk tradisi audiensi. Gaya kepemimpinan Pj Gubernur ini nampaknya berbeda dengan para pemimpin pendahulunya.
Hal ini ditunjukkan saat mendiskusikan aspirasi. Zudan bersama OKP dengan cara humanis, duduk bersilah di Masjid mendiskusikan berbagai isu terkait Sulbar. Dalam pertemuan tersebut, Zudan hadir bersama seluruh kepala OPD Lingkup Pemprov Sulbar untuk ikut merespon aspirasi dari OKP.
Hal itu juga sebagai komitmen Zudan mewujudkan Sulbar sebagai daerah Malaqbi dan Mellete Diatonganan’.
“Tradisi silaturahmi, audiensi, saling sapa, kita bisa tradisikan,” singkat Zudan, menyambut para perwakilan OKP yang hadir di Masjid Baitul Anwar, Selasa (23/05/2023).
Dari 13 peserta yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertayaan, saran, dan harapan, seluruhannya mengarah kepada tantangan pembangunan manusia. Kemiskinan, stunting, anak putus sekolah, pernikahan dini, termasuk bagaimana OPD memberikan kesempatan dan perluasan kepada mahasiswa berprestasi, menghindari pejabat korup dan bermain proyek atau paket, dan melaporkan kondisi bangunan sekolah yang mangkrak.
Bidang kesehatan, peserta audiensi meminta bagaimana OPD memperhatikan keluhan masyarakat terkait dengan pelaksanaan kebijakan parkir di RSUD, gizi masyarakat yang erat kaitannya dengan stunting. Sedangkan sarana dan prasarana infrastruktur jalan, khusus jalan provisni dan pembebasan lahan bandara Tampa Padang yang masih kekurangan anggaran untuk dituntaskan.
Berlangsungnya audiensi, PJ Gubernur Sulbar mengapresiasi atas sejumlah kritik dan masukan dari sejumlah OKP.
Dihadapan peserta audiensi, Pj. Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan beberapa hal. Antara lain,
1. bahwa kehadiran sebagai Pj. Gubernur Sulbar akan meningkatkan Digital pelayanan ke digitalisasi untuk memenuhi reformasi birokrasi.
2. Akan melakukan evaluasi kinerja, sebagaimana harapan mahasiswa.
3. Terkait LHP BPK, akan ditindaklanjuti sesuai catatan rekomendasi kepada pimpinan OPD.
4. Pj adalah utusan negara, bukan utusan kelompok ataupun warna politik. Bekerja sesuai prpfesionalisme dan netral sebagaiman ikhtiar dan kinerja selaku Ketum Korpri.
5. Terkait infrastruktur jalan, khusus jalan provinsi yang ada di kabupaten, akan ditindaklanjuti OPD terkait, termasuk penetapan harga sawit yang akan diserahkan kepada OPD terkait.
6. Akan melaksanakan monev untuk tiga bulan kedepan, agar diketahui capaian yang telah direncanakan dan ditargetkan.
“Kedepan akan kembali dilakukan pertemuan serupa dan berharap setiap OPD pun menerapkan cara yang humanis dalam menerima aspirasi masyarakat, yakni mengedepankan komunikasi yang baik dan tabayun,” tutupnya.