PALU-Salah satu lokasi terdampak gempa dan likuefaksi di Palu Selatan, yakni pemukiman padat penduduk Petobo, masih saja ramai dikunjungi warga.
Lokasi ini tiap harinya ramai bak tempat destinasi wisata. Hal tersebut kemudian membuat warga Petobo yang selamat dan bertahan hidup di pinggir lokasi likuefaksi, menginginkan agar lokasi tersebut tidak dijadikan tempat berwisata.
Suara hati kecil mereka itu kemudian dituangkan dalam bentuk pesan yang dituliskan di tripleks berukuran sederhana bertuliskan “Maaf Ini Bukan Lokasi Tempat Wisata, Kami Berduka”, yang dipajang di badan jalan salah satu
akses masuk ke wilayah Petobo.
“Itukan didalam masih banyak orang tertimbun kasian, tidak baiklah dijadikan tempat bafoto-foto,” ucap Risman, warga Petobo.
Pantauan di lokasi likuifaksi Petobo, memang masih dipadati pengunjung lokal maupun yang berasal dari luar Sulawesi Tengah. Mereka silih berganti mengabadikan momen dibalik reruntuhan pemukiman Petobo yang bak ditelan bumi itu.
Kini kondisi Petobo nampaknya sedang direlokalisasi. Itu terbukti setelah sejumlah alat berat dikerahkan untuk merapikan pemukiman ini, meskipun sejumlah kendaraan dan puing-puing rumah yang tertimbun di lokasi ini, belum sepenuhnya dievakuasi.
Untuk diketahui, ratusan unit rumah tertelan oleh ganasnya likuifaksi di Petobo ini. Korban yang belum ditemukan ditaksir mencapai ribuan orang yang diduga masih tertimbun di dalam tanah. Rencananya, wilayah ini diwacanakan akan disulap menjadi wilayah ruang terbuka hijau oleh pemerintah.(Mursyid)