SULBARONLINE.COM, Mamuju – PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VII menambah pasokan Liquefied Petroleum Gas (LPG) ukuran 3 kilogram (kg) di Sulawesi Barat.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan LPG selama Bulan Ramadhan.
Hingga minggu pertama bulan Mei 2020 rata-rata penyaluran LPG 3 Kg di Provinsi Sulawesi Barat mencapai 28.000 tabung/hari (84 Metric Ton (MT)/hari).
Adapun kebutuhan LPG untuk seluruh kabupaten di Sulawesi Barat dipasok melalui Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Kabupaten Mamuju, Pinrang dan Kota Parepare. Tercatat sekitar 1.000 pangkalan aktif yang tersebar di Sulawesi Barat.
Sebelum memasuki Bulan Ramadhan, Pertamina telah melakukan penambahan pasokan LPG 3kg untuk wilayah Sulawesi Barat sebanyak 73,92 MT atau setara dengan 24.640 tabung di luar pasokan normal. Dan di Bulan Mei ini, Pertamina akan kembali menjadwalkan penambahan pasokan.
Unit Manager Communication dan CSR MOR VII, Hatim Ilwan, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penambahan pasokan LPG 3kg selama Bulan Ramadhan untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan konsumsi di masyarakat.
“Pertamina akan menambah pasokan LPG 3kg sebesar 81.000 tabung atau sekitar 10,7% dari rata-rata pasokan normal 760.000 tabung/bulan,” katanya, Senin (5/5/2020).
Untuk itu, menurut Hatim, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tetap bijak dalam mengkonsumsi LPG 3 kg sekaligus juga tidak usah khawatir akan kekurangan pasokan elpiji.
“Karena kami akan selalu menjaga untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat” ujarnya.
Hatim juga menjelaskan bahwa selain LPG 3kg, pihaknya juga tetap menyediakan alternatif pilihan lain yang lebih berkualitas untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Masyarakat bisa menggunakan Bright Gas ukuran 5,5kg maupun 12kg yang stoknya tersedia di pangkalan-pangkalan,” jelasnya.
Hatim juga menghimbau masyarakat untuk menggunakan produk BBM dan LPG yang berkualitas.
“Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan pelayanan dan melaporkan jika menemukan adanya penyimpangan dengan menghubungi Call Center Pertamina 135,” pungkasnya.