SULBARONLINE.COM, Mamuju – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Drg. Asran Masdy mengatakan, Pemprov Sulbar akan membangun rumah sakit jiwa (RSJ).
Rencana pembangunan RSJ dibangun pada tahun 2024. Drg. Asran Masdy mengatakan saat ini Pemprov Sulbar telah menyelesaikan feasibility study atau studi kelayakan. Perencanaan itu masih akan dilengkapi dua syarat lainnya.
“Tinggal analisi dampak lingkungan (Amdal), dengan Detail Engineering Design (DED), kalau 2023 selesai dua faktor ini, kami akan kekementerian kesehatan Insya Allah dana fisiknya turun,” ungkapnya, saat ditemui sejumlah wartawan diruang kerjanya, Senin (14/2/23).
Lokasi pembangunan RSJ tersebut di Desa Tadui, Kecamatan Mamuju. Sementara Luas lahan sekitar 5 Hektare yang sementara dalam proses pembebasan lahan.
“Lokasinya berdekatan dengan kampus Poltekes Mamuju, dan kampus II Tomakaka Mamuju, minimal tipe C dulu kalau RSJ khusus seperti itu,” sebutnya.
Drg. Asran Masdy menjelaskan, saat ini rumah sakit perawatan gangguan mental serius di provinsi ini tak ada, sehingga Pemprov berinisiatif membangun RSJ itu. Layanan rumah sakit ini hanya tersedia di Sulsel.
“Saat ini kan pasien sakit jiwa dikirim ke Makassar, Sulsel. Itu di rumah sakit khusus daerah Dadi,” terangnya.
Ia mengaku, pesien sakit jiwa di Sulbar telah banyak dikirim ke rumah sakit khusus daerah Dadi Makassar. Kelainan gangguan mental akut di Sulbar beragam penyakit.
Bahkan tak jarang kata dia, orang yang menderita kelainan jiwa di Sulbar di pasung, dan penderitanya cukup banyak. Sebab itu, dengan adanya RJS yang masih dalam proses tersebut diharapkan meminimalisir penyakit ini.
“Berbagai jenis kelainan jiwa, ada psikose hingga skizofrenia dan lain-lain, banyak tingkatannya, kita berharap tak ada lagi kejadian seperti itu dan kita hilangkan,” urainya.